digilib@itb.ac.id +62 812 2508 8800

Merger dan Akusisi merupakan salah satu strategi pertumbuhan bagi perusahaan untuk mendiversifikasi jaringan bisnis. Dari perspektif strategi, yang menjadi fokus utama adalah apakah dan bagaimanakah perusahaan pengakuisisi akan merestrukturisasi perusahaan, dan bagaimana aktivitas ini berkontribusi terhadap kemampuan kompetitif perusahaan. Setelah proses akusisi selesai, perusahaan akan berkembang melalui ekspansi dan mendapatkan lebih banyak keuntungan yang tidak dimiliki sebelumnya selain meminimalisasi kelemahan dengan saling melengkapi. Evaluasi aktivitas Merger atau Akusisi diukur dari kemampuan perusahaan pengakuisisi untuk membawa kondisi integrasi yang baik untuk perusahaan yang diakuisisi. Valuasi perusahaan yang efisien mempertimbangkan tiga hal (Peterson, 1990). Yang pertama adalah mengenai asset perusahaan dan yang kedua mengenai keuntungan perusahaan. Kedua hal ini diwujudkan dalam pendapatan dan arus kas perusahaan. Komponen ketiga merupakan keunikan perusahaan, yang menentukan resiko dan tingkat permintaan terhadap sekuritas perusahaan. Riset ini dilakukan untuk mengevaluasi apakah keputusan yang telah dibuat PT Indofood CBP Sukses Makmur merupakan hal yang tepat untuk meningkatkan nilai perusahaan. Keuntungan yang menjadi pertimbangan berupa waktu, biaya, dan semua sumber daya yang siap digunakan saat akuisisi ini diresmikan. Merupakan suatu kesempatan yang bagus untuk perusahaan sebagai pemain baru di industry minuman Indonesia untuk juga memperoleh rantai jaringan bisnis yang sebelumnya dimiliki PT Pepsi Cola Indobeverages. Nilai Synergy yang diperoleh dari perhitungan informasi yang diharapkan perusahaan telah menghasilkan kenaikan. Di tahun 2012 nilai synergy Rp3,862,409,077,069 telah meningkat menjadi Rp4,169,928,210,000 di tahun 2015. Metode yang dipilih untuk transaksi adalah Cash-Offer dengan NPV Rp3,832,115,754,137 dibandingkan dengan Script-Offer dengan NPV Rp3,790,021,858,841. Dalam analisis Common-Size, PT Indofood CBP Sukses Makmur Net Profit Margin menurun dari tahun ke tahun disebabkan oleh kenaikan Biaya Operasional. Contributor terbesar adalah divisi Mie Instan, dan sejalan dengan bisnis ini telah menjadi matang, PT Indofood CBP Sukses Makmur mencari kesempatan dalam industry minuman untuk menambah diversifikasi bisnis untuk mengantisipasi resiko masa depan. Selain itu, proyek ini juga dinilai dari studi kelayakan metode NPV dan IRR. Hasil NPV untuk proyek ini adalah Rp3,832,115,754,137 dan ternilai layak untuk dijalankan. Hasil IRR 25.72% yang lebih tinggi dari Cost of Capital 23.96% menunjukkan proyek ini berpotensi untuk meningkatkan nilai perusahaan dan layak untuk dijalankan. Dalam analisis Pro-Forma Income Statement, jika tidak ada perkembangan sales, target perusahaan untuk mencapai Net Profit Rp 5 triliun di tahun 2017 tidak akan tercapai. Untuk menekan biaya, PT Indofood CBP Sukses Makmur sebaiknya menargetkan sales yang optimal dan aktivitas operasional yang efisien untuk meminimalisir biaya.