digilib@itb.ac.id +62 812 2508 8800

2007 TA PP FAJAR PUTRA 1-COVER.pdf


2007 TA PP FAJAR PUTRA 1-BAB 1.pdf

2007 TA PP FAJAR PUTRA 1-BAB 2.pdf

2007 TA PP FAJAR PUTRA 1-BAB 3.pdf

2007 TA PP FAJAR PUTRA 1-BAB 4.pdf

2007 TA PP FAJAR PUTRA 1-BAB 5.pdf

2007 TA PP FAJAR PUTRA 1-PUSTAKA.pdf

Pencocokan citra (image matching) adalah usaha untuk mengidentifikasi dan mengukur derajat kesamaan/kecocokan objek pada dua atau lebih foto yang bertampalan. Ada banyak metode pencocokan citra, salah satunya yang banyak digunakan adalah metode pencocokan citra berbasis area (area based matching-ABM). Metode ini menggunakan nilai korelasi sebagai evaluasi tingkat keberhasilan pencocokan citra. Beberapa metode ABM yang banyak digunakan diantaranya adalah korelasi vektor tunggal (single vector correlation-SVC), korelasi nilai rata-rata kanal terpisah (separate channel mean value-SCMV), korelasi nilai rata-rata kanal yang diberi bobot (weighted channel mean value-WCMV), teknik korelasi nilai selisih (different correlation-DC). Data citra foto untuk pemetaan secara fotogrametri seringkali mempunyai derau (noise) yang akan mempengaruhi kualitas data tersebut. Kualitas data citra ini sangat berpengaruh juga terhadap tingkat keberhasilan pencocokan citra berbasis area. Evaluasi sensitifitas terhadap derau menjadi penilaian untuk memilih teknik-teknik korelasi pada metode pencocokan citra berbasis area. Oleh karena itu pada penelitian ini akan dilakukan evaluasi nilai korelasi pada citra dengan derajat derau yang berbeda pada keempat teknik korelasi ABM sehingga dihasilkan teknik korelasi yang terbaik.