Vitamin C digunakan secara topikal untuk mencegah penuaan dini melalui mekanisme
antioksidan dan prekursor sintesis kolagen. Disamping memiliki berbagai manfaat,
vitamin C juga memiliki kekurangan yaitu merupakan senyawa yang tidak stabil terutama
dalam bentuk larutan mudah teroksidasi. Oleh karena itu dikembangkan salah satu
turunan vitamin C yaitu Natrium Askorbil Fosfat (NAF) dengan stabilitas yang lebih
tinggi dari pada vitamin C. NAF bersifat sangat hidrofilik, karena memiliki keterbatasan
dalam menembus lapisan lipid pada kulit maka diperlukan suatu sistem penghantaran
yang dapat membantu meningkatkan kemampuan penetrasi NAF. Niosom merupakan
sistem vesikel unilamelar atau multilamelar dengan mekanisme penjeratan bahan aktif
dalam lapisan yang terbuat dari surfaktan nonionik dan kolesterol. Niosom dapat
meningkatkan stabilitas obat dan penetrasi dari senyawa yang terjerap. NAF dalam
bentuk niosom diharapkan dapat meningkatkan kemampuan penetrasi NAF yang bersifat
hidrofilik. Dilakukan optimasi proses pembuatan niosom yang tersusun dari Span 60
100µmol dengan meggunakan metode hidrasi lapis tipis dan sonikasi untuk memperkecil
ukuran partikel. Selanjutnya dilakukan optimasi penambahan kolesterol dan konsentrasi
NAF yang dapat memberikan efisiensi penjeratan yang optimal. Efisiensi penjeratan
NAF ditentukan dengan metode pemisahan menggunakan membran dialisis. Dilakukan
evaluasi ukuran partikel dan morfologi niosom NAF, kemudian diformulasi dalam bentuk
sediaan gel dengan viskolam sebagai basis. Uji stabilitas gel niosom NAF dan gel NAF
dilakukan pada suhu 250C dan suhu 400C kelembaban 75%. Selanjutnya uji difusi secara
in vitro menggunakan sel difusi flow through dan membran kulit ular. Dari hasil
penelitian, niosom NAF tersusun atas Span 60 100 µmol dan kolesterol 25 µmol.
Konsentrasi NAF yang ditambahkan adalah 3% dengan efisiensi penjeratan 96,09% ±
0,71 dan memiliki ukuran partikel 144 nm ± 7,41. Formulasi niosom NAF dalam sediaan
gel menggunakan basis viskolam 8%, memiliki viskositas 70367-82467 cps dan pH 6,30
6,36. Hasil uji stabilitas menunjukkan bahwa tidak ada perbedaan yang signifikan antara
kadar niosom NAF dalam gel dan NAF dalam gel. Dari hasil uji difusi menunjukkan gel
niosom NAF dapat terdifusi 53,9% sedangkan gel NAF terdifusi 26,25% selama 8 jam.
Stabiltas gel niosom NAF tidak berbeda signifikan dengan stabilitas gel NAF. Formulasi
NAF dalam bentuk niosom mampu meningkatkan kemampuas difusi NAF menjadi 2 kali
lebih baik dari pada NAF yang tidak diformulasi dalam bentuk niosom.