digilib@itb.ac.id +62 812 2508 8800

ABSTRAK Paly Elisabeth Paulina Thenu
PUBLIC Resti Andriani

BAB 1 Paly Elisabeth Paulina Thenu
PUBLIC Resti Andriani

BAB 2 Paly Elisabeth Paulina Thenu
PUBLIC Resti Andriani

BAB 3 Paly Elisabeth Paulina Thenu
PUBLIC Resti Andriani

BAB 4 Paly Elisabeth Paulina Thenu
PUBLIC Resti Andriani

BAB 5 Paly Elisabeth Paulina Thenu
PUBLIC Resti Andriani

BAB 6 Paly Elisabeth Paulina Thenu
PUBLIC Resti Andriani

PUSTAKA Paly Elisabeth Paulina Thenu
PUBLIC Resti Andriani

PT Aneka Tambang Tbk Unit Bisnis Pertambangan Emas (UBPE) Pongkor menggunakan sistem inisiasi NONEL dalam proses pengeboran dan peledakannya. Kesalahan atau eror terhadap waktu inisiasi dengan menggunakan sistem NONEL tidak dapat dihindari dan dapat menyebabkan terjadinya kemungkinan beberapa lubang atau segmen ledak yang meledak secara bersamaan dimana hal tersebut dapat mengakibatkan getaran hasil peledakan yang tinggi, untuk itu penelitian ini bertujuan untuk mengetahui deviasi waktu detonasi penggunaan sistem NONEL pada kegiatan peledakan bawah tanah dan hubungannya dengan getaran yang dihasilkan. Detonator yang digunakan dibagi menjadi dua bagian yaitu detonator nomor 9-19 dengan waktu tunda yang panjang dan detonator nomor 0-8 dengan waktu tunda yang lebih pendek. Penentuan persen scattering dilakukan melalui tiga arah gelombang (longitudinal, transversal dan vertikal) dan nilai peak vector sum (PVS). Berdasarkan hasil penelitian ditemukan bahwa penggunaan nomor detonator 9-19 menghasilkan persen scattering sebesar 6.63%-6.86% sedangkan pada penggunaan detonator nomor 0-8 menghasilkan persen scattering sebesar 9.62%-15.69%. Persen scattering digunakan untuk melihat rentang kemungkinan waktu detonasi pada setiap segmen yang digunakan. Berdasarkan hasil analisis probabilitas, terdapat kemungkinan overlapping waktu detonasi pada detonator nomor 11-14 dan 4-7. Modifikasi jumlah bahan peledak dilakukan untuk memprediksi getaran minimum akibat adanya kemungkinan overlapping waktu detonasi. PPV prediksi dan PPV modifikasi kemudian dibandingkan secara statistik menggunakan root mean square error (RMSE).