PT Aneka Tambang Tbk Unit Bisnis Pertambangan Emas (UBPE) Pongkor
menggunakan sistem inisiasi NONEL dalam proses pengeboran dan peledakannya.
Kesalahan atau eror terhadap waktu inisiasi dengan menggunakan sistem NONEL
tidak dapat dihindari dan dapat menyebabkan terjadinya kemungkinan beberapa
lubang atau segmen ledak yang meledak secara bersamaan dimana hal tersebut
dapat mengakibatkan getaran hasil peledakan yang tinggi, untuk itu penelitian ini
bertujuan untuk mengetahui deviasi waktu detonasi penggunaan sistem NONEL
pada kegiatan peledakan bawah tanah dan hubungannya dengan getaran yang
dihasilkan. Detonator yang digunakan dibagi menjadi dua bagian yaitu detonator
nomor 9-19 dengan waktu tunda yang panjang dan detonator nomor 0-8 dengan
waktu tunda yang lebih pendek. Penentuan persen scattering dilakukan melalui tiga
arah gelombang (longitudinal, transversal dan vertikal) dan nilai peak vector sum
(PVS). Berdasarkan hasil penelitian ditemukan bahwa penggunaan nomor
detonator 9-19 menghasilkan persen scattering sebesar 6.63%-6.86% sedangkan
pada penggunaan detonator nomor 0-8 menghasilkan persen scattering sebesar
9.62%-15.69%. Persen scattering digunakan untuk melihat rentang kemungkinan
waktu detonasi pada setiap segmen yang digunakan. Berdasarkan hasil analisis
probabilitas, terdapat kemungkinan overlapping waktu detonasi pada detonator
nomor 11-14 dan 4-7. Modifikasi jumlah bahan peledak dilakukan untuk
memprediksi getaran minimum akibat adanya kemungkinan overlapping waktu
detonasi. PPV prediksi dan PPV modifikasi kemudian dibandingkan secara statistik
menggunakan root mean square error (RMSE).