digilib@itb.ac.id +62 812 2508 8800

Fenomena penutupan dini dari UMKM di industri fashion dapat dilihat secara global, karena baik untuk merek kecil yang tidak dapat mengambil risiko penurunan penjualan maupun merek multinasional global telah merasakan dampak dari pembatasan baru pandemi Covid – 19. Pandemi Covid – 19 memang menjadi stimulus dari tutupnya fashion brand, namun perlu untuk mengetahui lebih dalam akar permasalahan yang terjadi. Untuk mencari akar masalah yang dihadapi oleh industri fashion, analisa terhadap bisnis baik scara internal dan eksternal akan dilakukan guna mendapatkan solusi yang komprehensif untuk mengatasi permasalahan tersebut. Analisa internal akan dilakukan melalui analisis perusahaan. Sedangkan analisa eksternal akan dilakukan melalui Porter's Five Forces, analisa PESTEL, analisa kompetitor, dan analis wawasan pelanggan. Terdapat 3 local brand yang akan menjadi obyek penelitia ini. Hasil penelitian menunjukkan bahwa akar masalah yang dialami oleh industri fashion adalah kualitas manajerial, pengenalan produk, dan kurangnya pengetahuan dan pengalaman dari pelaku bisnis yang mempengaruhi 4 aspek dalam bisnis, yaitu permasalahan pemasaran, operasional, finansial, dan sumber daya manusia. Solusi yang dapat dilakukan untuk memperbaiki situasi tersebut adalah melalui memperbanyak channel pemasaran, melakukan perencanaan terhadap pemasaran, merancang struktur organisasi, memiliki lebih dari 1 supplier, dan memberikan pelatihan. Selain itu perusahaan dapat menunjuk ahli untuk menjalankan bisnis untuk membantu menciptakan suasana dan lingkungan kerja yang optimal.