digilib@itb.ac.id +62 812 2508 8800

2023 TS PP HANDY AULIA FATHONY – Cover.pdf
PUBLIC Roosalina Vanina Viyazza

2023 TS PP HANDY AULIA FATHONY – Bab 1.pdf
PUBLIC Roosalina Vanina Viyazza

2023 TS PP HANDY AULIA FATHONY – Bab 2.pdf
PUBLIC Roosalina Vanina Viyazza

2023 TS PP HANDY AULIA FATHONY – Bab 3.pdf
PUBLIC Roosalina Vanina Viyazza

2023 TS PP HANDY AULIA FATHONY – Bab 4.pdf
PUBLIC Roosalina Vanina Viyazza

2023 TS PP HANDY AULIA FATHONY – Bab 5.pdf
PUBLIC Roosalina Vanina Viyazza

2023 TS PP HANDY AULIA FATHONY – Pustaka.pdf
PUBLIC Roosalina Vanina Viyazza

Di era digital saat ini, kepemimpinan telah berkembang menjadi lebih kompleks dan menantang. Kepemimpinan digital mengacu pada kemampuan pemimpin untuk secara efektif mengelola dan memanfaatkan teknologi digital untuk mendorong kesuksesan organisasi. Penguatan budaya digital juga menjadi salah satu elemen yang diperhatikan organisasi ini dalam agenda transformasi digital. yang sekarang terjadi dari perbankan tradisional menjadi juara inklusi keuangan. Budaya perusahaan berdampak pada seberapa baik kesiapan personelnya di industri 4.0. Kesiapan human capital di era industri 4.0 dapat ditingkatkan melalui penerapan digital leadership dan digital culture yang baik. Penulis menggunakan pendekatan kuantitatif dan kualitatif untuk penelitian ini. SPSS digunakan untuk mengolah pendekatan penelitian kuantitatif dan diperkaya dengan diskusi kepada rekan-rekan organisasi dalam penelitian ini. Temuan menunjukkan hubungan yang kuat antara kesiapan Human Capital di industri 4.0 dengan kepemimpinan digital dan budaya digital. Terdapat beberapa temuan yang muncul dalam studi pada talenta Perusahaan ini. Indikator Hard Skill & Soft Skill masuk dalam kategori reseptif dengan nilai gap lebih dari 0,2. Ini menunjukkan bagaimana kesiapan manajemen strategis untuk kapasitas mereka beradaptasi dengan perubahan yang dibuat di lingkungan organisasi mereka. Dalam analisisnya, penulis menemukan bahwa Kesiapan Human Capital pada Hard Skill & Soft Skill dapat dipengaruhi oleh komponen lain dengan rata-rata terendah. Ada perilaku pendukung digital dari variabel kepemimpinan digital, dan juga budaya inovatif digital & budaya terbuka dari variabel budaya digital. FGD dengan beberapa divisi BRI juga menegaskan bahwa faktor-faktor tersebut berpengaruh terhadap kesiapan human capital di industri 4.0. Beberapa rekomendasi dapat dilakukan untuk memperbaikinya melalui penerapan mobilitas & penugasan talenta untuk menghadirkan paparan & pengalaman baru dengan transformasi digital, menyelaraskan pengembangan talenta untuk manajemen strategis dengan isu transformasi digital yang relevan melalui program pengembangan kepemimpinan dan proyek digital ad-hoc, dan memperkuat gerakan budaya oleh manajemen perubahan & keterlibatan PMO melalui ide & peningkatan proyek.