digilib@itb.ac.id +62 812 2508 8800

ABSTRAK Indah Widya Putri
Terbatas  Irwan Sofiyan
» Gedung UPT Perpustakaan

Kerusakan tanah dapat menyebabkan penurunan fungsi dari hutan konservasi sebagai tempat pengawetan keanekaragaman tumbuhan. Perambahan merupakan salah satu aktivitas manusia yang dapat menyebabkan kerusakan tanah akibat lahan yang mengalami degradasi. Fenomena ini terjadi di kawasan Taman Wisata Alam (TWA) Gunung Pancar Kab. Bogor, Jawa Barat, tepatnya di Blok Berih dan Blok Asia. Perambahan di Blok Berih hingga saat ini masih sulit dikendalikan, sementara di Blok Asia telah berhasil dikendalikan, sehingga penelitian ini dilakukan untuk menentukan perbedaan parameter kerusakan tanah diantara kedua blok tersebut, sehingga dapat ditentukan status kerusakan tanah dan upaya pengendalian kerusakannya. Penelitian ini menggunakan ambang kritis pada kriteria baku kerusakan tanah dalam PP No. 150 Tahun 2000 yang telah dimodifikasi untuk menentukan status parameter tanah pada kedua kawasan. Hasil penelitian menunjukkan komposisi fraksi pasir dan pH (H2O) pada tanah Blok Berih mengalami kerusakan, sementara tanah Blok Asia tidak mengalami kerusakan. Status kerusakan Blok Berih adalah R.II-b,f,d,v,p,a,e,r sedangkan Blok Asia berstatus R.I-b,d,v,p,e,r. Upaya pengendalian parameter tanah yang rusak dapat dilakukan dengan penambahan pasir dan bahan organik, pengapuran dengan penambahan kapur dolomit, penggemburan, dan perbaikan drainase tanah.