ABSTRAK Dave Santoso
Terbatas  Irwan Sofiyan
» Gedung UPT Perpustakaan
Terbatas  Irwan Sofiyan
» Gedung UPT Perpustakaan
Pada proses perencanaan pipa bawah laut, sering ditemukan masalah dimana suatu
rute pipa bawah laut yang akan dikonstruksi bertemu dengan rute pipa bawah laut
yang telah dikonstruksi dari proyek berbeda sebelumnya (pipeline existing). Agar
pipa existing dan pipa yang baru tidak bersentuhan secara langsung, maka perlu
diberi struktur penyangga. Proses desain pipa bawah laut mengikuti beberapa
standar desain dan dilakukan pada berbagai variasi kombinasi pembebanan.
Tahapan pertama dari perancangan pipa bawah laut adalah analisis tebal dinding
pipa menggunakan standard desain DNV-ST-F101. Dalam standard desain yang
digunakan, dinding pipa akan didesain untuk tahan terhadap tekanan internal
berlebih (Internal Pressure Containment), Kegagalan akibat tekanan eksternal
berlebih (Pressure Collapse), dan perambatan tekuk (Propagation Buckling). Nilai
tebal pipa yang didapatkan setelah disesuaikan dengan API 5L adalah sebesar
17.48 ????????. Analisis selanjutnya adalah analisis on bottom stability untuk
menentukan tebal lapisan beton pada pipa agar pipa terjadi kestabilan secara
vertikal dan lateral berdasarkan standar DNV – RP – F109. Tebal lapisan beton
yang dibutuhkan adalah sebesar 85 ????????. Analisis dilanjutkan dengan analisis
panjang bentang bebas untuk mengetahui panjang bentang bebas yang diizinkan
berdasarkan DNV – RP – F105. Dalam tugas akhir ini, panjang bentang bebas
yang diizinkan adalah sebesar 21.9 ????. Dalam pemasangan jalur pipa terkadang
dapat menemui rintangan lain seperti adanya pipa eksisting. Untuk menyebrangi
pipa eksisting, maka dibutuhkan struktur penyangga berupa grout bag. Struktur
penyangga yang akan digunakan harus dianalisis stabilitas berupa ultimate
bearing capacity, sliding, dan overturning. Pemasangan struktur juga akan
mengakibatkan adanya settlement sehingga harus diperiksa apakah tinggi struktur
masih memenuhi kriteria desain setelah terjadi settlement. Pemodelan pipa
dilakukan menggunakan AutoPipe untuk mendapatkan nilai tegangan diizinkan
berdasarkan ASME B31.8 Chapter VIII. Pemodelan dilakukan pada kondisi
hidrotes dan operasi. Iterasi dilakukan dengan menentukan tinggi struktur
penyangga dan mengatur jarak antar struktur agar dapat memenuhi tegangan yang
diizinkan dan analisis stabilitas berdasarkan standar tersebut. Struktur penyangga
telah dinyatakan stabil dan tegangan yang terjadi pada pipa tidak melewati
tegangan izin.