digilib@itb.ac.id +62 812 2508 8800

Organisasi yang sukses didorong oleh karyawan yang berkinerja dengan baik. Kepribadian karyawan merupakan salah satu faktor yang berkontribusi terhadap kinerja mereka. Belakangan ini, Myers-Briggs Type Indicator (MBTI) menjadi salah satu instrumen pengukuran kepribadian yang paling populer dan umum digunakan dalam setting organisasi, khususnya dalam proses rekrutmen. Tujuan umum penggunaan MBTI adalah menyesuaikan individu dengan pekerjaan dan lingkungan. Namun, sebagai instrumen pengukuran kepribadian, MBTI sering dikritik sebagai representasi yang kurang sempurna dari teori psychological type Jung dan lemah dalam ranah psikometriknya. Kondisi ini dapat melemahkan validitas penggunaan MBTI untuk memprediksi kinerja karyawan dalam organisasi. Studi ini menyelidiki perbedaan administrasi kinerja pekerjaan karyawan, yang terdiri dari task performance dan contextual performance, berdasarkan temperamen kepribadian MBTI mereka. Temuan dari metodologi kuantitatif menyajikan bahwa tidak ada perbedaan yang signifikan secara statistik dalam prestasi kerja pegawai administrasi di antara kelompok temperamen MBTI. Kelompok temperamen MBTI dengan kinerja tertinggi hingga terendah untuk pekerjaan administrasi yang ditemukan dalam penelitian ini adalah Idealists, Traditionalists, Experiencers, dan Conceptualizers.