digilib@itb.ac.id +62 812 2508 8800

ABSTRAK Laura Naomi Roniar
PUBLIC Irwan Sofiyan

Dengan pertumbuhan penduduk yang pesat di wilayah ibukota seperti Jakarta, keperluan fasilitas masyarakat akan meningkat dan menyebabkan kebutuhan untuk memanfaatkan ruang dengan sebaik mungkin. Konsep bawah tanah yang diimplementasikan pada Proyek MRT Jakarta menjadi salah satu terobosan masalah kekurangan ruang tersebut. Namun, dengan lokasi yang berada di wilayah rawan gempa, perencanaan dan desain proyek dalam kondisi seismik menjadi hal yang penting untuk diteliti lebih lanjut. Analisis tersebut tidak dapat hanya ditinjau dari kondisi layan saja, melainkan perlu ditinjau pula pada kondisi konstruksi untuk memberikan pembangunan proyek yang aman dan lancar. Penelitian ini akan meninjau proses konstruksi proyek MRT Jakarta di Stasiun Bundaran HI terhadap beban gempa. Tahap konstruksi dimodelkan menggunakan metode elemen hingga dan juga mengevaluasi pengaruh metode perhitungan tekanan lateral tanah akibat beban gempa yang berbeda terhadap performa dinding penahan tanah serta membandingkan besar gempa terhadap respons dinding penahan tanah. Metode pseudostatik yang digunakan meliputi metode Mononobe- Okabe (1924-1929), Seed dan Whitman (1970), serta Wood (1973). Juga divariasikan tekanan lateral tanah akibat beban gempa menggunakan pengali koefisien horizontal percepatan gempa yang berbeda. Kemudian, analisis dinamik dilakukan untuk memvalidasi perbandingan metode pseudostatik dan membandingkannya dengan penelitian terdahulu. Hasil penelitian menunjukkan bahwa dengan besar beban gempa yang digunakan pada penelitian ini berada pada rentang 0,1 g – 0,4 g dan memberikan kenaikan deformasi yang linear dengan kenaikan beban gempa. Selain itu, distribusi beban lateral gempa mempengaruhi besar deformasi dinding penahan tanah. Didapatkan bahwa analisis dinamik menunjukkan hasil yang berkesesuaian dengan penelitian terdahulu.