digilib@itb.ac.id +62 812 2508 8800

ABSTRAK Ardhian Zulkhy Rokhmany
PUBLIC Irwan Sofiyan

Jalan Toi Jakarta Cikampek II filevated dibangun di atas median jalan eksisting sepanjang 36,84 km. Kondisi jalan tol yang padat dan tetap beroperasi menjadi permasalahan yang perlu dihadapi. Pemanfaatan lajur dalam sebagai area kerja tidak bisa dihindari. Hal ini menyebabkan penurunan kapasitas jalan dan kemacetan yang berdampak pada penurunan pendapatan pemilik jalan tol dan peningkatan nilai Biaya Operasional Kendaraan (BOK) bagi penggunajalan. Pada pembangunan jalan tol ini digunakan metode cast in situ dengan bracket dan shoring, metode pier head beton precast segmental dan metode sosrobahu. Metode cast in situ dengan bracket dan shoring dan metode sosrobahu memerlukan waktu konstruksi yang lama karena tidak bisa dikerjakan secara paralel. Sedangkan metode beton precast segmental membutuhkan ketersediaan alat berat dengan kapasitas yang besar. Penggunaan pier head baja segmental dapat memberikan keuntungan dari segi waktu konstruksi yang lebih cepat dan berat yang lebih ringan. Namun karena biaya produksinya lebih besar dibandingkan pier head beton maka perlu dilakukan tinjauan nilai kerugian dengan membandingkan total nilai biaya yang mempertimbangkan biaya konstruksi dan nilai waktu untuk setiap metode. Berdasarkan hasil analisa, penggunaan pier head baja segmental memberikan penurunan gaya aksial akibat kondisi batas layan dan kuat berkisar antara 7% sampai 9% dan momen akibat kondisi batas ekstrim berkisar antara 5% sampai dengan · 15%. Selain itu kinerja struktur juga masih mendekati struktur menggunakan pier head beton dengan selisih capacity ratio antara O sampai dengan 0,2 dan level kinerja struktur Full operational untuk kedua jenis struktur. Penggunaan pier head baja segmental juga memberikan penurunan volume lalu lintas hingga mencapai 174 ribu kendaraan lebih rendah dibandingkan metode lainnya dan total nilai biaya paling rendah dibanding metode lainnya yaitu sebesar Rp 2.390.465.586 berdasarkan aspek kerugian BUJT serta Rp 7.159.243.541 berdasarkan aspek kerugian penggguna jalan. Berdasarkan kajian ini maka pemilihan metode danjenis konstruksi untuk pembangunanjembatan elevated pada jalan eksisting, tidak hanya mempertimbangan biaya dan waktu tetapi juga dampak atau efek kerugian yang akan dialami penggunajalan dan pemilikjalan.