digilib@itb.ac.id +62 812 2508 8800

COVER Isya' Sya'bana
PUBLIC sarnya

BAB_1 Isya' Sya'bana
PUBLIC sarnya

BAB_2 Isya' Sya'bana
PUBLIC sarnya

BAB_3 Isya' Sya'bana
PUBLIC sarnya

BAB_4 Isya' Sya'bana
PUBLIC sarnya

BAB_5 Isya' Sya'bana
PUBLIC sarnya

BAB_6 Isya' Sya'bana
PUBLIC sarnya

2023_TS_PP_ISYA’ SYA’BANA _DAFUS.pdf
EMBARGO  2026-08-18 

2023_TS_PP_ISYA’ SYA’BANA _LAMPIRAN.pdf
EMBARGO  2026-08-18 

Kebijakan percepatan pembangunan infrastruktur menjadi salah satu arah kebijakan umum pembangunan dalam RPJMN 2015-2019 dan RPJMN 2020-2024 di mana salah satu program prioritasnya adalah pembangunan jalan tol dengan target 2.500 km jalan tol baru terbangun termasuk di dalamnya tol Trans Jawa dari Merak sampai Banyuwangi terhubung pada 2024. Tol Cikampek-Palimanan (Cipali) sepanjang 116 km merupakan bagian dari tol Trans Jawa yang memiliki keunikan tersendiri yaitu sebagai ruas tol terpanjang di Pulau Jawa. Sesuai dengan Peraturan Pemerintah (PP) Nomor 39 Tahun 2006 tentang Tata Cara Pengendalian dan Evaluasi Pelaksanaan Rencana Pembangunan, pelaksanaan kebijakan/program/kegiatan perlu dilakukan evaluasi untuk menilai keberhasilannya di mana keberhasilan kebijakan publik dapat dilihat dari perbandingan antara hasil yang diperoleh dengan tujuan yang telah ditentukan dalam kebijakan publik tersebut, sementara itu sesuai PP Nomor 15 Tahun 2005 tentang Jalan Tol dinyatakan bahwa tujuan tol adalah untuk mewujudkan pemerataan pembangunan serta peningkatan efisiensi guna menunjang peningkatan pertumbuhan ekonomi, sehingga sangatlah penting untuk melakukan evaluasi dampak pembangunan tol Cipali terhadap perekonomian wilayah yang dilaluinya. Penelitian ini membatasi lingkup wilayah penelitian pada desa, dan menggunakan data Potensi Desa (Podes) 2014 dari BPS sebagai data pre treatment dan data Podes 2019 sebagai data post treatment di mana data Podes yang digunakan terdiri dari variabel kovariat/karakteristik desa yaitu kepadatan penduduk, mata pencaharaian, jenis permukaan jalan, dan sumber air minum serta variabel outcome aktivitas ekonomi perdagangan dan jasa yang terdiri dari rasio pasar non permanen, rasio minimarket, rasio warung kelontong, rasio restoran, rasio warung makan, dan rasio hotel dan penginapan. Penelitian ini menggunakan metode analisis deskriptif nilai mean dan standar deviasi untuk menjawab sasaran penelitian terkait identifikasi kondisi dan pertumbuhan aktivitas ekonomi perdagangan dan jasa pada periode sebelum dan setelah terbangunnya tol Cipali pada desa di kabupaten yang dilalui tol Cipali, serta menggunakan metode Difference ini Differences (DiD) yang dikombinasikan dengan Prospensity Score Matching (PSM) dan Prospensity Score Weighting (PSW) untuk mengidentifikasi dampak tol Cipali terhadap aktivitas ekonomi perdagangan dan jasa wilayah yang dilalui tol Cipali. Hasil penelitian menunjukkan adanya ketimpangan/ketidakmerataan persebaran keberadaan hampir seluruh indikator outcome aktivitas ekonomi perdagangan dan jasa di desa pada kabupaten yang dilalui tol Cipali yang digunakan pada penelitian ini yaitu pasar non permanen, minimarket, restoran, warung makan, serta hotel dan penginapan kecuali indikator outcome warung kelontong, baik pada periode sebelum (2014) dan setelah (2019) treatment pembangunan tol Cipali. Dari hasil uji-t berpasangan, diketahui hampir seluruh variabel outcome (pasar non permanen, minimarket, warung kelontong, restoran, dan warung makan) mengalami perubahan signifikan dari baseline (2014) ke after treatment (2019) kecuali variabel outcome hotel & penginapan. Kemudian hasil dari estimasi dampak tol menunjukkan perbedaan signifikan positif variabel outcome minimarket, restoran, dan warung makan yang menandakan bahwa secara rata-rata, setelah adanya pembangunan jalan tol Cipali tren peningkatan variabel outcome di desa yang dilalui tol Cipali lebih tinggi sebesar hasil estimasi koefisien jika dibandingkan dengan desa yang tidak dilalui tol pada kabupaten yang sama. Untuk variaabel outcome warung kelontong hasil estimasi dampaknya adalah signifikan negatif, sedangkan variabel pasar non permanen serta hotel dan penginapan hasilnya adalah tidak signifikan berubah. Penelitian ini dapat memberikan tambahan wawasan tentang bagaimana identifikasi kondisi dan perkembangan indikator perekonomian sektor perdagangan dan jasa desa pada kabupaten yang dilalui tol Cipali sebelum dan setelah pembangunan tol Cipali dan efek pembangunan tol Cipali terhadap indikator perekonomian sektor perdagangan dan jasa desa yang dilaluinya. Studi kami dapat menunjukkan dampak dari pembangunan jalan tol terhadap perekonomian sektor perdagangan dan jasa desa yang dilaluinya. Temuan kami menyoroti perlunya intervensi kebijakan pemerintah untuk lebih memicu efek positif terhadap perekonomian wilayah yang dilalui oleh tol yang dibangun.