Medication errors merupakan kejadian yang idealnya dapat dicegah pada waktu pengobatan yang
dapat mengarah pada penggunaan obat yang tidak sesuai atau membahayakan bagi pasien saat
pengobatan berada di bawah pengawasan profesi pelayanan kesehatan, atau pasien sendiri.
Kesalahan pengobatan (medication errors) dapat terjadi di dalam setiap proses pengobatan, salah
satunya pada fase prescribing. Pada bulan Agustus-September 2022 terjadi peningkatan kasus gagal
ginjal akut pada anak (GGAPA) yang penyebabnya belum diketahui secara pasti dan sementara
waktu penggunaan obat sirup pada anak dilarang. Larangan sementara penggunaan obat-obatan
dalam bentuk sediaan sirup menyebabkan peningkatan permintaan obat racikan untuk anak.
Melonjaknya permintaan obat racikan ini membuat peran apoteker dan tenaga profesional
kesehatan lainnya penting dalam mencegah terjadinya medication errors. Tujuan penelitian ini
adalah untuk mengidentifikasi dan menentukan angka kejadian medication errors pada tahap
prescribing serta menentukan korelasi hubungan antara peningkatan jumlah resep obat racikan
untuk pasien anak dengan kejadian medication errors di UPTD Puskesmas Garuda. Metode
penelitian yang digunakan pada penelitian adalah deskriptif observasional dengan desain crosssectional. Sumber data penelitian ini adalah lembar resep obat racikan pasien anak di UPTD
Puskesmas Garuda pada tanggal 15 September 2022 – 15 November 2022. Pengambilan data pada
penelitian ini dilakukan secara retrospektif dengan teknik purposive sampling. Pada hasil penelitian
didapatkan bahwa angka kejadian medication errors pada tahap prescribing pada resep obat racikan
pasien anak di UPTD Puskesmas Garuda Kota Bandung yaitu 954 kesalahan dari 320 lembar resep.
Berdasarkan hasil penelitian terdapat kesalahan penulisan nama obat (0,10%), kesalahan penulisan
kelengkapan resep (96,96%), kesalahan tulisan resep tidak terbaca (2,94%), dan tidak ada kesalahan
penggunaan singkatan obat. Hasil uji korelasi menggunakan uji chi-square memperlihatkan bahwa
tidak ada pengaruh signifikan (P-value > 0,05) antara peningkatan jumlah resep obat racikan untuk
pasien anak dengan kejadian medication errors di UPTD Puskesmas Garuda Kota Bandung.
Berdasarkan hasil penelitian menggunakan uji korelasi chi-square, tidak ada pengaruh signifikan
hubungan antara peningkatan jumlah resep obat racikan untuk pasien anak dengan kejadian
medication errors di UPTD Puskesmas Garuda Kota Bandung.