digilib@itb.ac.id +62 812 2508 8800

ABSTRAK Nur Khairun Nisa'
PUBLIC yana mulyana

Medication errors merupakan kejadian yang idealnya dapat dicegah pada waktu pengobatan yang dapat mengarah pada penggunaan obat yang tidak sesuai atau membahayakan bagi pasien saat pengobatan berada di bawah pengawasan profesi pelayanan kesehatan, atau pasien sendiri. Kesalahan pengobatan (medication errors) dapat terjadi di dalam setiap proses pengobatan, salah satunya pada fase prescribing. Pada bulan Agustus-September 2022 terjadi peningkatan kasus gagal ginjal akut pada anak (GGAPA) yang penyebabnya belum diketahui secara pasti dan sementara waktu penggunaan obat sirup pada anak dilarang. Larangan sementara penggunaan obat-obatan dalam bentuk sediaan sirup menyebabkan peningkatan permintaan obat racikan untuk anak. Melonjaknya permintaan obat racikan ini membuat peran apoteker dan tenaga profesional kesehatan lainnya penting dalam mencegah terjadinya medication errors. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengidentifikasi dan menentukan angka kejadian medication errors pada tahap prescribing serta menentukan korelasi hubungan antara peningkatan jumlah resep obat racikan untuk pasien anak dengan kejadian medication errors di UPTD Puskesmas Garuda. Metode penelitian yang digunakan pada penelitian adalah deskriptif observasional dengan desain crosssectional. Sumber data penelitian ini adalah lembar resep obat racikan pasien anak di UPTD Puskesmas Garuda pada tanggal 15 September 2022 – 15 November 2022. Pengambilan data pada penelitian ini dilakukan secara retrospektif dengan teknik purposive sampling. Pada hasil penelitian didapatkan bahwa angka kejadian medication errors pada tahap prescribing pada resep obat racikan pasien anak di UPTD Puskesmas Garuda Kota Bandung yaitu 954 kesalahan dari 320 lembar resep. Berdasarkan hasil penelitian terdapat kesalahan penulisan nama obat (0,10%), kesalahan penulisan kelengkapan resep (96,96%), kesalahan tulisan resep tidak terbaca (2,94%), dan tidak ada kesalahan penggunaan singkatan obat. Hasil uji korelasi menggunakan uji chi-square memperlihatkan bahwa tidak ada pengaruh signifikan (P-value > 0,05) antara peningkatan jumlah resep obat racikan untuk pasien anak dengan kejadian medication errors di UPTD Puskesmas Garuda Kota Bandung. Berdasarkan hasil penelitian menggunakan uji korelasi chi-square, tidak ada pengaruh signifikan hubungan antara peningkatan jumlah resep obat racikan untuk pasien anak dengan kejadian medication errors di UPTD Puskesmas Garuda Kota Bandung.