Pengembangan model konstitutif tanah serta penerapannya dalam program
komputer telah membuat analisis numerik berdasarkan metode elemen hingga telah
diterapkan secara luas dala penyelesaian permasalahan geoteknik. Akan tetapi,
dalam bidang praktisi masih banyak kebingungan dalam meilih model konstitutif
yang paling menyerupai kondisi sebenarnya dalam beberapa kasus geoteknik
sehingga menimbulkan hasil pemodelan yang tidak pasti, selain itu dalam bidang
penelitian juga belum banyak ditemukan penelitian yang dilakukan secara
komperhensif untuk menjelaskan performansi dari model konstitutif yang ada bila
digunakan dalam pekerjaan kasus geoteknik khususnya dengan kondisi tanah di
Jakarta, Indonesia yang memiliki kecenderungan tanah lunak.
Pada penelitian ini akan dilakukan studi numerik dengan melakukann evaluasi dari
tiga model konstitutif tanah, yaitu model hardening soil, model hardening soil with
small strain, dan model soft soil untuk kasus galian dalam di Jakarta. Evaluasi
dilakukan dengan melakukan verifikasi dari deformasi lateral dinding dari bacaan
instrumentasi dilapangan (inclinometer). Setelah mendapatkan evaluasi dari model
konstitutif dilakukan iterasi parameter input untuk parameter kuat geser, dan
parameter kekakuan untuk mencari korelasi parameter input yang dapat
merepresentasikan hasil bacaan di lapangan.
Dari hasil evaluasi dapatkan bahwa perubahan model konstitutif dalam analisis
kasus galian dalam di Jakarta tidak memberikan pengaruh yang signifikan sehingga
dipillih model hardening soil karena merupakan model yang sudah umum
digunakan dalam dunia praktisii. Dengan korelasi parameter input model hardening
soil yang umum digunakan dalam dunia praktisi didapatkan nilai yang sangat
konserfatif sehingga dilakukan iterasi parameter input untuk mendapatkan nilai
yang sesuai dengan bacaan instrumentasi dilapangan, didapatkan paramter