digilib@itb.ac.id +62 812 2508 8800

ABSTRAK Nasya Aghita Riona
PUBLIC Dwi Ary Fuziastuti

Indonesia merupakan negara yang sering terjadi bencana gempa bumi karena lokasinya yang berada di wilayah Ring of Fire dan di pertemuan tiga lempeng aktif, yaitu Indo-Australia, Eurasia dan Pasifik. Risiko akibat bencana ini sangat besar sehingga upaya mitigasi diperlukan untuk mengenali dan mengurangi risiko tersebut. Dalam pemodelan matematika, lokasi gempa dapat dipetakan menggunakan konsep graf lalu diprediksi jenis gempa menggunakan pemodelan kriging graf. Data yang digunakan adalah data gempa yang terjadi di Sumatera Barat periode 2000-2020 yang terdiri dari: koordinat longitude dan latitude, magnitudo, dan kedalaman. Sampel yang diamati adalah tahun 2008, 2009, dan 2010 karena terdapat keberagaman jenis gempa yaitu memiliki kategori sedang, kuat, dan sangat kuat sehingga perhitungan akan lebih akurat. Dalam kriging graf, jarak antar titik-titik gempa digunakan untuk memodelkan matriks kovariansi. Kovariansi memainkan peran penting dalam memperhitungkan ketergantungan spasial antara titik-titik dan model Matern digunakan untuk membangun matriks kovariansi tersebut. Parameter model kriging graf ditaksir menggunakan metode Generalized Least Square dengan terlebih dahulu membangun matriks ketetanggaan, matriks kovariansi, dan matriks galat. Hasil taksiran parameter GLS pada 2008, 2009, dan 2010 memberikan nilai ????2 sebesar 48%, 59%, dan 88%. Model kriging ini akan digunakan untuk menaksir jenis gempa (sedang, kuat, dan sangat kuat) pada lokasi tak terobservasi.