digilib@itb.ac.id +62 812 2508 8800

ABSTRAK Aldo Baits Alfarizy
Terbatas  Irwan Sofiyan
» Gedung UPT Perpustakaan

Pengukuran deformasi dapat digunakan untuk menganalisis struktur atau sebuah benda ketika diberi beban. Pengukuran deformasi nantinya bisa dikonversi menjadi medan tegangan yang dapat digunakan untuk mencari tahu seberapa dekat kondisi sebuah struktur atau benda dengan kondisi kritisnya. Salah satu metode pengukuran deformasi yang sering digunakan sekarang adalah DIC (digital image correlation), kelebihan metode ini jika dibandingkan dengan yang lain adalah kepraktisan dalam pengukuran dan kemudahan dalam pengukuran medan deformasi. DIC bekerja dengan cara melacak perpindahan subset citra digital sebelum dan sesudah deformasi. Beberapa tahun yang lalu FTMD ITB telah berhasil mengembangkan perangkat lunak DIC untuk pengukuran deformasi menggunakan parameter korelasi template matching seperti sum of square differences dan cross correlation. Lalu tahun ini, FTMD ITB mengembangkan perangkat lunak DIC dengan parameter korelasi feature matching, algoritma yang digunakan di FTMD ITB adalah SURF (speeded-up robust features). Perbedaan template matching dengan feature matching adalah pada pengukuran feature matching tidak ada proses vncremental (proses repetisi untuk mendapatkan hasil akhir) sehingga waktu komputasi menjadi lebih cepat. Akan tetapi, program DIC FTMD ITB yang terbaru ini masih belum dapat digunakan untuk mengukur deformasi besar. Tugas sarjana ini akan mencoba mengatasi permasalahan yang dihadapi pada saat pengukuran deformasi besar pada program DIC FTMD ITB. Program DIC ini setelah dilakukan modifikasi menjadi bisa mengukur deformasi besar walaupun masih terdapat error yang besar. Pada penelitian ini juga ditemukan metode skipping yang menjelaskan makin besar skipping number maka rata-rata error pengukuran menjadi makin kecil.