digilib@itb.ac.id +62 812 2508 8800

ABSTRAK Nashiha Al-Sakina
PUBLIC Irwan Sofiyan

Pondok Pesantren Muhammadiyah Daerah Garut menawarkan peluang potensial untuk pembangunan ekonomi, khususnya sector pariwisata. Eksplorasi potensi pariwisata dapat mendukung peran strategis pesantren dalam mendukung pembangunan daerah Kabupaten Garut. Bersamaan dengan penggalian potensi tersebut, diperlukan sumber daya manusia yang mendukung keberjalanan pengembangan pariwisata agar terciptanya perencanaan dan pengelolaan yang mumpuni. Dengan demikian, dukungan masyarakat khususnya civitas yang ada di Pondok Pesantren Darul Arqam Muhammadiyah Daerah Garut menjadi sangat penting untuk digali. Untuk melengkapi penggalian potensi tersebut, maka diperlukan adanya model bisnis untuk mendukung implementasi perencanaan dalam mengembangkan potensi ekowisata di Cipeujeuh Valley berbasis masyarakat pesantren. Pengolahan dan analisis data pada penelitian ini meliputi identifikasi potensi ekowisata, analisis motivasi berkunjung, dan analisis partisipasi masyarakat pesantren. Identifikasi potensi ekowisata dilakukan dengan kerangka Ecotourism Opportunity Spectrum (ECOS) dan perhitungan nilai Recreational Zone Index (RZI) . Analisis motivasi berkunjung dilakukan dengan analisis faktor pendorong dan faktor penarik. Analisis partisipasi masyarakat pesantren dilakukan dengan Rapid Rural Appraisal (RRA). Setelah semua analisis tersebut maka selanjutnya dilakukan perancangan model bisnis dalam bentuk Business Model Canvas untuk membantu memetakan model bisnis yang efektif, efisien dan menguntungkan untuk pengembangan Ekowisata di Cipeujeuh Valley. Hasil penelitian menunjukkan perhitungan nilai RZI berada pada angka 52.38% yang menunjukkan bahwa spektrum ekowisata dari Cipeujeuh Valley berada dalam rentang intermediate. Faktor pendorong motivasi berkunjung wisatawan terdiri dari olahraga dan petualangan, rekreasi dan relaksasi, meningkatkan status sosial dan menghabiskan waktu berkualitas. Sedangkan untuk faktor penarik motivasi berkunjung wisatawan terdiri dari suasana alam dan masyarakat lokal serta fasilitas dan akomodasi. 61.3% masyarakat mengaku akan terlibat sedangkan 38.7% mengaku tidak akan terlibat dalam pengembangan ekowisata Cipeujeuh Valley. Perencanaan model bisnis untuk pengembangan ekowisata Cipeujeuh Valley digambarkan dalam Business Model Canvas (BMC) dengan customer segment terdiri dari lembaga pendidikan, komunitas atau organisasi dan keluarga. Value proposition berupa lingkungan pesantren, pemanfaatan sumber daya alam, pemberdayaan masyarakat pesantren, eduwisata dan pengembangan ekonomi pesantren. Channel melalui website resmi, media sosial, media cetak, word of mouth dan melalui partner. Customer Relationship terdiri dari tahap acquire , tahap retain dan tahap enhance . Revenue streams didapatkan dari tiket masuk, tiket atraksi wisata, penyewaan alat berkemah, serta oleh-oleh dan cinderamata. Key resources adalah tersedianya sumber daya alam yang menarik, kegiatan keagamaan dan kearifan lokal, infrastruktur dan fasilitas yang mendukung dalam memenuhi kebutuhan wisatawan, serta terdapatnya sumber daya manusia yang memiliki minat untuk berkecimpung dalam aktivitas wisata. Key activities berfokus pada pelaksanaan wisata berbasis alam, pelaksanaan wisata berbasis masyarakat, aktivitas promosi wisata, serta pemeliharaan infrastruktur dan fasilitas pendukung wisata. Key partner terdiri dari Bidang Ekonomi Pondok Pesantren Darul Arqam, Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Kabupaten Garut, Pemerintah Daerah Kabupaten Garut, Masyarakat Pondok Pesantren Darul Arqam, Institusi Pendidikan Tinggi. Cost structure terdiri dari biaya pembangunan pusat informasi, biaya pembangunan area perkebunan, biaya penataan area perkemahan, biaya pengadaan bibit tanaman, biaya aktivitas promosi, gaji pengelola, biaya training pengelola dan biaya operasional.