digilib@itb.ac.id +62 812 2508 8800

ABSTRAK Desya Prajadita Rahmadani.pdf
Terbatas  Devi Septia Nurul
» Gedung UPT Perpustakaan

Indonesia merupakan negara dengan kondisi tektonik kompleks karena berada di wilayah pertemuan lempeng. Salah satu aktivitas seismik besar yang pernah terjadi adalah Gempa Palu-Donggala 2018 yang berkekuatan sebesar M 7,5. Pergerakan sesar Palu-Koro diduga merupakan sumber utama dari gempa Palu-Donggala. Sesar Palu-Koro merupakan struktur utama di Sulawesi Tengah berupa sesar geser mengiri dengan pergeseran kurang lebih 40 mm/tahun. Berdasarkan penelitian, gempa besar biasanya akan diikuti oleh deformasi post-seismic, salah satu mekanismenya adalah viscoelastic relaxation. Viscoelastic relaxation disebabkan oleh mekanisme seperti aliran viscous di mantel atas bumi dan/atau kerak bawah. Efek ini dapat dihitung dan dimodelkan, salah satunya menggunakan pemodelan Maxwell, yang diolah menggunakan perangkat lunak VISCO1D. Model reologi dibuat dan dihitung misfit antara model dengan data observasi. Semakin kecil nilai misfit, maka pemodelan semakin cocok dengan data observasi. Terdapat 33 model input yang diolah dalam penelitian dengan rentang nilai viskositas Maxwell sebesar 1.1015 Pa s hingga 1.1020 Pa s dan ketebalan lapisan elastis pada rentang 10-40 km. Data observasi merupakan data pergerakan koordinat GPS di 7 titik stasiun tepatnya di Kota Palu, Kabupaten Donggala, dan Kabupaten Sigi. Untuk durasi waktu penelitian, yaitu Juni 2019 sampai November 2019, menggunakan data dari 4 stasiun observasi ITB dan Untad sedangkan 3 stasiun lainnya menggunakan stasiun InaCORS milik BIG. Hasil penelitian, hingga saat ini, menunjukkan adanya nilai misfit terkecil yang dihitung menggunakan mean absolute error, sebesar 0,2061 pada model reologi dengan viskositas Maxwell 8.1016 Pa s dan ketebalan lapisan 25 km.