digilib@itb.ac.id +62 812 2508 8800

ABSTRAK Alfina Marwiyah
PUBLIC Latifa Noor

PUSTAKA Alfina Marwiyah
PUBLIC Latifa Noor

COVER Alfina Marwiyah
EMBARGO  2026-08-28 

BAB1 Alfina Marwiyah
EMBARGO  2026-08-28 

BAB2 Alfina Marwiyah
EMBARGO  2026-08-28 

BAB3 Alfina Marwiyah
EMBARGO  2026-08-28 

BAB4 Alfina Marwiyah
EMBARGO  2026-08-28 

BAB5 Alfina Marwiyah
EMBARGO  2026-08-28 

Biodiesel merupakan salah satu bahan bakar alternatif yang dihasilkan dari bahan alami terbarukan seperti minyak nabati dan hewani, diformulasikan khusus untuk bahan bakar mesin diesel dengan kelebihan memiliki daya pelumas tinggi, ramah lingkungan, aman dan tidak beracun. Sintesis biodiesel melibatkan proses esterifikasi dengan bantuan katalis enzim lipase. Lipase (triasilgliserol hidrolase) mengkatalisis reaksi pembentukan gugus ester sehingga menghasilkan monoalkil ester dari asam lemak. Pada proses sintesis diperlukan lipase yang memiliki stabilitas terhadap keadaan ekstrem serta terhadap pelarut organik, khususnya alkohol. Ektoin merupakan salah satu osmolit yang ditemukan pada beberapa jenis bakteri halofilik yang dapat melindungi protein dari pemanasan, pembekuan, dan kontak bahan kimia. Pada penelitian ini akan dipelajari aktivitas esterifikasi dengan penambahan ektoin sebagai kopelarut dalam sintesis biodiesel. Produksi ektoin dari bakteri halofilik Halomonas elongata BK-AG25 dioptimalkan dengan teknik osmotic shock yang ditumbuhkan pada media MM63. Bakteri tersebut kemudian diinokulasi pada media yang sama dengan konsentrasi garam yang tinggi (osmotic upshock) untuk menghasilkan ektoin dan selanjutnya dipindahkan ke dalam air suling dengan konsentrasi garam rendah (osmotic downshock) untuk melepaskan ektoin yang dihasilkan. Ektoin yang didapatkan kemudian dianalisis strukturnya menggunakan FTIR dan HPLC. Keberhasilan ektoin sebagai kopelarut lipase diuji menggunakan metode titrasi untuk menentukan aktivitas esterifikasi antara asam oleat dengan etanol dalam pelarut n- heksana, yaitu dengan memvariasikan konsentrasi ektoin yang digunakan. Ektoin mampu meningkatkan aktivitas esterifikasi dengan perbandingan 2 : 1 (M) terhadap etanol. Ektoin juga diketahui mampu meningkatkan temperatur optimum esterifikasi yaitu dari 30? menjadi 50?, serta meningkatkan pH optimum dri 7 menjadi pH 8. Berdasarkan hasil studi kinetika, diperoleh esterifikasi dengan penambahan ektoin lebih efisien yang ditunjukkan oleh nilai kcat/KM yang lebih besar yaitu 54,5 daripada tanpa penambahan ektoin yaitu 40,9.