COVER Marselina
EMBARGO  2026-08-21 
EMBARGO  2026-08-21 
BAB1 Marselina
EMBARGO  2026-08-21 
EMBARGO  2026-08-21 
BAB2 Marselina
EMBARGO  2026-08-21 
EMBARGO  2026-08-21 
BAB3 Marselina
EMBARGO  2026-08-21 
EMBARGO  2026-08-21 
BAB4 Marselina
EMBARGO  2026-08-21 
EMBARGO  2026-08-21 
BAB5 Marselina
EMBARGO  2026-08-21 
EMBARGO  2026-08-21 
Indonesia merupakan salah satu negara megadiversitas dengan keanekaragaman hayati yang tinggi. Salah satu keanekaragaman hayati yang banyak tersebar di Indonesia adalah tumbuhan genus Morus yang daunnya dikenal sebagai pakan ulat sutra (Bombyx mori). Morus macroura Miq. merupakan tanaman langka yang hanya ditemukan di provinsi Sumatra Barat dan Jawa Barat, Indonesia. Di daerah asalnya Sumatra Barat, tanaman ini dikenal sebagai Andalas. Andalas memiliki nilai ekonomi yang tinggi dan potensial dikembangkan untuk keperluan medis. Kayu Andalas memiliki kualitas tinggi karena memiliki resistensi terhadap rayap. Senyawa aktif dalam tanaman ini memiliki potensi aktivitas sebagai sitotoksik, antiinflamasi,
antibakteri, antijamur, antikanker, antitumor, anti-Alzheimer, inhibitor ????-glukosidase, dan
inhibitor tyrosinase. Metabolit sekunder yang terkandung dalam kulit batang Andalas meliputi
senyawa golongan fenolik, terutama flavonoid, stilbenoid, 2-arilbenzofuran, dan adducts Diels-Alder (DAs), maupun senyawa golongan non-fenolik seperti terpenoid dan steroid. Eksplorasi metabolit sekunder dilakukan untuk mengetahui profil kimia yang terkandung dalam tumbuhan tersebut yang berperan sebagai lead compounds untuk kandidat obat. Oleh karena itu, tujuan penelitian ini adalah untuk mengisolasi dan mengarakterisasi metabolit sekunder dari kulit batang Morus macroura Miq. (Andalas) yang tumbuh di Bandung, serta melakukan evaluasi sitotoksisitas terhadap sel murine leukimia P-388. Serbuk kering kulit batang Andalas seberat 2.2 kg dimaserasi dengan metanol semalam, disaring dan maserasi
diulangi 4× pada suhu ruang. Filtrat yang diperoleh digabung dan diuapkan pada tekanan
rendah hingga didapatkan ekstrak metanol kering sebanyak 60 g. Ekstrak metanol kering
difraksinasi menggunakan kromatografi cair vakum (KCV), dilanjutkan pemurnian dengan kromatografi kolom gravitasi (KKG). Dari kulit batang Morus macroura Miq. telah berhasil diisolasi empat senyawa murni, dan dikarakterisasi berdasarkan data spekstroskopi NMR dan spektroskopi massa yaitu mulberrofuran K, senyawa adduct Diels-Alder, asam 3-O-asetil betulinat, dan asam ursolat. Evaluasi sitotoksisitas terhadap sel murine leukimia P-388 dari keempat senyawa hasil isolasi menunjukkan senyawa bersifat aktif kuat, sehingga dapat dimaanfaatkan sebagai lead compounds untuk dikembangkan dalam industri farmasi dan kesehatan sebagai kandidiat obat antikanker.