COVER Putri Mariam Anisa
EMBARGO  2026-08-22 
EMBARGO  2026-08-22 
BAB1 Putri Mariam Anisa
EMBARGO  2026-08-22 
EMBARGO  2026-08-22 
BAB2 Putri Mariam Anisa
EMBARGO  2026-08-22 
EMBARGO  2026-08-22 
BAB2 Putri Mariam Anisa
EMBARGO  2026-08-22 
EMBARGO  2026-08-22 
BAB3 Putri Mariam Anisa
EMBARGO  2026-08-22 
EMBARGO  2026-08-22 
BAB4 Putri Mariam Anisa
EMBARGO  2026-08-22 
EMBARGO  2026-08-22 
BAB5 Putri Mariam Anisa
EMBARGO  2026-08-22 
EMBARGO  2026-08-22 
Pada awal tahun 2020, dunia dilanda pandemi Coronavirus Disease 2019 (Covid-19).
Pandemi tersebut menyebar dengan cepat keseluruh dunia dan menelan jutaan korban jiwa.
Berdasarkan laporan yang diterima World Health Organization (WHO), terdapat 767.726.861
kasus terkonfirmasi Covid-19 termasuk 6.948.764 kasus kematian di seluruh dunia per 5 Juli
2023. Faktor penyebab mortalitas tertinggi pada pasien Covid-19 adalah sindrom gangguan
pernapasan akut yang dipicu oleh badai sitokin. Badai sitokin merupakan kondisi
hiperinflamasi akibat pelepasan sitokin (molekul sinyal pro-inflamasi) yang tidak terkontrol
dan berlebihan. Inhibitor Janus Kinase (JAKi) dapat digunakan sebagai anti-inflamasi dalam
terapi imunomodulator untuk menangani badai sitokin. Janus Kinase (JAK) merupakan suatu
enzim non reseptor tirosin kinase (n-RTK) yang memiliki 4 anggota, yaitu JAK1, JAK2,
JAK3, dan TYK2. Salah satu JAKi yang direkomendasikan WHO adalah tofacitinib (inhibitor
JAK1/JAK3). Meski bekerja dengan baik sebagai anti-inflamasi, penggunaan tofacitinib tetap
memiliki efek samping seperti diare, mual, muntah, sakit kepala, nyeri perut, jerawat, dan
hepatotoksik. Maka, perlu dilakukan pencarian alternatif inhibitor JAK3 yang memiliki efek
samping seminimal mungkin. Oleh karena itu, penelitian ini berfokus pada pencarian alternatif
tofacitinib sebagai inhibitor JAK3 dengan metode analisis molecular docking. Senyawa
turunan teofilin dipilih sebagai senyawa uji karena strukturnya mengandung kromofor aktif
JAK3. Interaksi 14 senyawa turunan teofilin terhadap sisi aktif JAK3 dianalisis menggunakan
Autodock Vina. Proses docking dilakukan dalam 2 tahap, yaitu penentuan dan validasi
parameter docking serta docking senyawa kontrol dan senyawa uji terhadap JAK3. Hasil
analisis docking menunjukkan bahwaseluruh senyawa uji berinteraksi dengan residu-residu
penting JAK3, yakni residu gatekeeper (Met902) dan residu katalitik (Leu905). Hasil skor
docking berkisar antara –6,9 kkal/mol sampai –8,3 kkal/mol dengan binding similarity sekitar
50 – 85,71% terhadap tofacitinib. Senyawa 14 (N-{3-[(1,3-dimetil-2,6-diokso-2,3,6,7-
tetrahidro-1H-purin-7-il) metil]fenil}-2-(4-metilpiperazin-1-il)asetamida) memiliki interaksi
yang paling baik terhadap JAK3 dibandingkan dengan senyawa uji lainnya.. Senyawa ini
memiliki skor docking –8,3 kkal/mol dengan nilai binding similarity sebesar 71,43% terhadap
tofacitinib. Senyawa ini memiliki gugus benzil, amida, dan piperazin pada strukturnya Secara
keseluruhan, dapat disimpulkan bahwa senyawa 14 berpotensi sebagai inhibitor JAK3. Potensi
inhibisi senyawa 14 terhadap JAK3 dapat dianalisis lebih lanjut dengan analisis molecular
dynamics dan uji laboratorium.