digilib@itb.ac.id +62 812 2508 8800

13519149 Syihabuddin Yahya Muhammad.pdf
Terbatas  Dessy Rondang Monaomi
» Gedung UPT Perpustakaan

Belakangan ini, teknologi Artificial Intelligence (AI) marak digunakan untuk membuat sistem tangkap gerak. Selain waktu proses yang cepat, sistem tangkap gerak berbasis AI juga tidak membutuhkan berbagai peralatan tambahan. Hal ini membuat sistem tangkap gerak berbasis AI sangat diminati. Sayangnya kebanyakan orang berpendapat bahwa sistem tangkap gerak berbasis AI memiliki akurasi yang lebih buruk dibandingkan dengan sistem tangkap gerak tradisional. Untuk menjawab permasalahan ini akan dibuat sistem tangkap gerak sederhana berbasis AI dan sistem tangkap gerak sederhana tradisional untuk dilakukan perbandingan akurasinya. Dalam pembuatan sistem tangkap gerak sederhana tradisional, diperlukan proses object tracking dan object detection yang tepat agar akurasi sistem bisa maksimal. Sistem tangkap gerak yang dibangun akan menggunakan beberapa kamera yang dari setiap kamera tersebut video yang dihasilkan akan dilacak posisi 2D penanda bagian tubuh aktor untuk kemudian diproses lebih lanjut menjadi koordinat 3D terhadap semesta. Fokus dari tugas akhir adalah pembangunan proses object tracking dan object detection yang tepat agar sistem tangkap gerak dapat memiliki akurasi maksimal. Dari pengujian yang dilakukan, didapatkan jarak optimal aktor dengan kamera sejauh 3 hingga 5 meter. Selain itu galat dari hasil pendeteksian dan pelacakan penanda lokasi 2D tidak dapat dijadikan acuan kinerja sistem, karena jika galat pada setiap video seragam, lokasi penanda 3D yang didapat akan tetap sesuai.