digilib@itb.ac.id +62 812 2508 8800



COVER Maura Vanessa
EMBARGO  2026-08-18 

BAB1 Maura Vanessa
EMBARGO  2026-08-18 

BAB2 Maura Vanessa
EMBARGO  2026-08-18 

BAB3 Maura Vanessa
EMBARGO  2026-08-18 

BAB4 Maura Vanessa
EMBARGO  2026-08-18 

BAB5 Maura Vanessa
EMBARGO  2026-08-18 

Kompleks Fe(Atrz)3SO4 bersifat stabil pada suhu ruang. Kompleks ini berwarna ungu dan bersifat diamagnetik, tetapi ketika dipanaskan kompleks ini berwarna putih dan bersifat paramagnetik. Ion Fe(II) dalam kompleks tersebut memiliki konfigurasi elektron terluar d? sehingga dapat membentuk dua keadaan spin yaitu spin rendah (Low Spin = LS) dengan konfigurasi t2g? dan spin tinggi (High Spin = HS) dengan konfigurasi t2g?eg². Transisi LS ? HS pada kompleks ini terjadi secara reversibel saat kompleks dipanaskan dan didinginkan. Cara membuat kompleks ini sederhana yaitu dengan mereaksikan garam FeSO4.7H2O dalam pelarut akua dm dan ligan Atrz (4-amino-1,2,4-triazol) dalam pelarut metanol. Pada penelitian ini, sintesis kompleks tersebut dilakukan pada tiga variasi suhu yaitu pada suhu 70°C, suhu 26°C, dan suhu -10°C untuk melihat pengaruh suhu terhadap sintesis kompleks tersebut. Pada suhu 70°C, suspensi kompleks berwarna putih yang menunjukkan keadaan spin tinggi, sedangkan pada suhu 26oC dan suhu -10oC suspensi kompleks berwarna ungu yang menunjukkan keadaan spin rendah. Namun setelah dikeringkan, semua kompleks berubah warna menjadi ungu. Data EDS (Energy Dispersive Spectroscopy) menunjukkan bahwa rasio Fe:C adalah 1:6 yang membuktikan adanya 3 ligan Atrz yang terkoordinasi dengan ion Fe(II). Data FTIR (Fourier Transform Infra-Red) membuktikan adanya ligan Atrz yang terkoordinasi pada ion Fe(II) yaitu pada 618 Cm-1 . Warna ungu pada kompleks ini ditunjukkan oleh puncak serapan pada panjang gelombang 535 nm, yaitu warna hijau sebagai warna komplementer dari ungu. Pengukuran difraksi sinar X menunjukkan bahwa padatan kompleks ini memiliki kristalinitas yang cukup tinggi. Pada suhu ruang, padatan kompleks ini memiliki nilai momen magnet efektif sebesar 1,94 BM yang menunjukkan bahwa 90% fraksi kompleks ini berada dalam keadaan spin rendah. Padatan kompleks ungu ini berubah menjadi putih ketika dipanaskan sampai suhu 87oC dan saat dibiarkan ke suhu ruang, kompleks ini berubah kembali menjadi ungu pada suhu 39oC. Pengamatan tersebut menunjukkan adanya fenomena SCO (Spin Cross Over) pada kompleks Fe(Atrz)3SO4 di atas suhu ruang dengan efek histeresis.