digilib@itb.ac.id +62 812 2508 8800

Desain sebuah bendungan harus memenuhi empat kriteria pokok bendungan, yaitu: aman terhadap kegagalan struktur, aman terhadap kegagalan hidraulik, aman terhadap kegagalan akibat rembesan, dan aman terhadap kegagalan operasional dan pemeliharaan bendungan (Pusat Pendidikan dan Pelatihan Sumber Daya Air dan Konstruksi, 2017). Penentuan struktur pondasi harus memperhitungkan kondisi geologi atau batuan bawah permukaan dan beban struktur yang harus dipikul suatu pondasi. Tujuan Penelitian ini akan memberikan jenis pondasi yang dibutuhkan berdasarkan korelasi antara kondisi bawah permukaan dan jenis beban struktur yang akan dipikul pondasi dan memberikan analisis terkait jenis pondasi yang digunakan sebagai perkuatan pada bangunan. Metode analisis dilakukan dengan in-situ test berupa Pressure Meter Test (PMT) dan Standard Penetration Test (SPT), serta perhitungan analisis daya dukung pondasi menggunakan bore pile. Hasil PMT menunjukkan PMT 1 atau lokasi area pintu pengambilan memiliki nilai tekanan maksimum 0,16 – 1,22 MPa, pada PMT 2 atau pada area spillway memiliki nilai tekanan maksimum 2,57 – 7,40 MPa, sedangkan pada PMT 3 atau DPT Kanan memiliki nilai tekanan maksimal 0,63 – 5,2 MPa. Hasil SPT menunjukkan bahwa batuan dengan tingkat kepadatan padat terdapat pada lapisan batupasir tufaan dengan nilai SPT >50 pada area pintu pengambilan berada di elevasi -2.159, area spillway berada pada elevasi +1.23 dan area DPT kanan berada pada pada elevasi 0,0. Hasil perhitungan pondasi bore pile dengan safety factor 2.5, total tiang yang dibutuhkan pada area pintu pengambilan adalah 156 tiang, area Spillway 1 dan 2 adalah 196 tiang dan area DPT Kanan adalah 64 tiang.