Desain sebuah bendungan harus memenuhi empat kriteria pokok bendungan, yaitu:
aman terhadap kegagalan struktur, aman terhadap kegagalan hidraulik, aman terhadap
kegagalan akibat rembesan, dan aman terhadap kegagalan operasional dan
pemeliharaan bendungan (Pusat Pendidikan dan Pelatihan Sumber Daya Air dan
Konstruksi, 2017). Penentuan struktur pondasi harus memperhitungkan kondisi
geologi atau batuan bawah permukaan dan beban struktur yang harus dipikul suatu
pondasi. Tujuan Penelitian ini akan memberikan jenis pondasi yang dibutuhkan
berdasarkan korelasi antara kondisi bawah permukaan dan jenis beban struktur yang
akan dipikul pondasi dan memberikan analisis terkait jenis pondasi yang digunakan
sebagai perkuatan pada bangunan. Metode analisis dilakukan dengan in-situ test berupa
Pressure Meter Test (PMT) dan Standard Penetration Test (SPT), serta perhitungan
analisis daya dukung pondasi menggunakan bore pile. Hasil PMT menunjukkan PMT
1 atau lokasi area pintu pengambilan memiliki nilai tekanan maksimum 0,16 – 1,22
MPa, pada PMT 2 atau pada area spillway memiliki nilai tekanan maksimum 2,57 –
7,40 MPa, sedangkan pada PMT 3 atau DPT Kanan memiliki nilai tekanan maksimal
0,63 – 5,2 MPa. Hasil SPT menunjukkan bahwa batuan dengan tingkat kepadatan padat
terdapat pada lapisan batupasir tufaan dengan nilai SPT >50 pada area pintu
pengambilan berada di elevasi -2.159, area spillway berada pada elevasi +1.23 dan area
DPT kanan berada pada pada elevasi 0,0. Hasil perhitungan pondasi bore pile dengan
safety factor 2.5, total tiang yang dibutuhkan pada area pintu pengambilan adalah 156
tiang, area Spillway 1 dan 2 adalah 196 tiang dan area DPT Kanan adalah 64 tiang.