Proses produksi kelapa sawit menghasilkan limbah berupa tandan kosong
kelapa sawit sebanyak 23% dari limbah padat dan merupakan persentase
limbah terbesar jika dibandingkan dengan limbah padat lainnya. Penumpukan
limbah dapat berakibat pada pencemaran lingkungan akibat kandungan organik
yang tinggi sehingga perlunya penanganan lebih lanjut. Tandan kosong kelapa
sawit yang kaya akan lignoselulosa dapat dimanfaatkan menjadi asap cair yaitu
produk fungsional melalui proses pirolisis. Penelitian ini bertujuan untuk
menghasilkan asap cair grade 1 yang memenuhi standar food grade melalui
proses pemurnian dan menentukan jenis tandan kosong kelapa sawit dan
konsentrasi terbaik untuk memperpanjang umur simpan ikan pada suhu dingin.
Penelitian dilakukan untuk menentukan pH, kadar asam, senyawa kimia, kadar
fenol, dan keberadaan senyawa karsinogenik yaitu tar dan PAH pada asap cair
grade 2 hasil distilasi dan asap cair grade 1 hasil filtrasi. Konsentrasi dan jenis
asap cair terbaik dalam memperpanjang umur simpan ikan ditentukan
berdasarkan hasil kadar air, kadar protein, total mikrobiologi, pH, dan
organoleptik ikan selama penyimpanan 8 hari di suhu dingin. Hasil analisis
menunjukkan bahwa pemurnian asap cair grade 3 menjadi grade 1 dengan
distilasi pada suhu 110-130OC dan filtrasi dengan zeolit dan arang aktif mampu
menghilangkan tar dan meningkatkan keasaman. Perbedaan jenis tandan
kosong kelapa sawit sebagai pengawet pada aplikasinya terhadap ikan tidak
menghasilkan perbedaan yang nyata antar jenis. Asap cair tandan kosong
kelapa sawit bagian dalam dengan konsentrasi 4% lebih mampu
mempertahankan ikan nila di suhu dingin dibandigkan asap cair tandan kosong
bagian luar hingga hari ke-6 penyimpanan.