digilib@itb.ac.id +62 812 2508 8800

ABSTRAK Intan Murni Yunika.pdf
Terbatas  Devi Septia Nurul
» Gedung UPT Perpustakaan

Pulau Sulawesi memiliki aktivitas seismisitas yang tinggi karena berada di persimpangan tiga lempeng tektonik, yaitu lempeng Sunda, Australia, dan Laut Filipina. Interaksi kompleks antara lempeng-lempeng ini menyebabkan beberapa gempa besar, termasuk gempa Palu-Donggala tahun 2018 dengan magnitudo 7,5 yang mengakibatkan tsunami dan likuifaksi. Penelitian ini bertujuan menginvestigasi deformasi afterslip setelah gempa Palu-Donggala menggunakan data GPS yang dikumpulkan selama periode enam bulan. Data tersebut dibagi menjadi tiga periode waktu dan melakukan inversi untuk menganalisis deformasi afterslip. Nilai displacement afterslip terbesar berada di stasiun PAL6 ~0,86 cm. Analisis displacement dari seluruh stasiun GPS menunjukkan pergerakan yang paralel dengan Sesar Palu-Koro yaitu geser mengiri (left-lateral strike-slip). Distribusi slip selama tiga periode waktu terkonsentrasi pada kedalaman dangkal ~8 km. Besaran slip maksimum berkisar antara 4,52 cm hingga 5,5 cm, sementara besaran slip minimum berkisar antara 0,25 cm hingga 0,39 cm. Hasil ini menunjukkan dinamika kompleks dalam deformasi afterslip yang mempengaruhi besaran slip pada rentang waktu yang berbeda. Selain itu, perbandingan momen afterslip kumulatif dengan momen seismik saat gempa menunjukkan kontribusi deformasi afterslip yang semakin menurun seiring waktu. Persentase momen afterslip pada periode waktu pertama dan kedua ~0,3% dan periode waktu ketiga ~0,22%, menunjukkan pengaruh deformasi afterslip yang semakin berkurang seiring berjalannya waktu.