COVER Ahmad Raihan Nasution
Terbatas  Alice Diniarti
» Gedung UPT Perpustakaan
Terbatas  Alice Diniarti
» Gedung UPT Perpustakaan
BAB1 Ahmad Raihan Nasution
Terbatas  Alice Diniarti
» Gedung UPT Perpustakaan
Terbatas  Alice Diniarti
» Gedung UPT Perpustakaan
BAB2 Ahmad Raihan Nasution
Terbatas  Alice Diniarti
» Gedung UPT Perpustakaan
Terbatas  Alice Diniarti
» Gedung UPT Perpustakaan
BAB3 Ahmad Raihan Nasution
Terbatas  Alice Diniarti
» Gedung UPT Perpustakaan
Terbatas  Alice Diniarti
» Gedung UPT Perpustakaan
BAB4 Ahmad Raihan Nasution
Terbatas  Alice Diniarti
» Gedung UPT Perpustakaan
Terbatas  Alice Diniarti
» Gedung UPT Perpustakaan
BAB5 Ahmad Raihan Nasution
Terbatas  Alice Diniarti
» Gedung UPT Perpustakaan
Terbatas  Alice Diniarti
» Gedung UPT Perpustakaan
BAB6 Ahmad Raihan Nasution
Terbatas  Alice Diniarti
» Gedung UPT Perpustakaan
Terbatas  Alice Diniarti
» Gedung UPT Perpustakaan
PUSTAKA Ahmad Raihan Nasution
Terbatas  Alice Diniarti
» Gedung UPT Perpustakaan
Terbatas  Alice Diniarti
» Gedung UPT Perpustakaan
Buncis (
Phaseolus vulgaris L.) adalah tanaman hortikultura yang tergolong
pangan fungsional karena mengandung gizi dan berbagai senyawa bioaktif yang
baik bagi kesehatan. Produksi buncis yang tinggi dapat sejalan dengan
peningkatan perbaikan gizi di masyarakat, sehingga perlu diupayakan peningkatan
produktivitas tanaman tersebut. Tujuan penelitian ini adalah m enentukan
pengaruh compost tea dan asam askorbat serta efektifitas kombinasi keduanya
terhadap produktivitas dan aktivitas antioksidan t anaman b uncis tegak Phaseolus
vulgaris )). Metode yang digunakan adalah rancangan acak kelompok (
dengan perlakuan P1 (kontrol), P2 (asam askorbat), P3 ( compost tea pukan ayam),
P4 ( compost tea kasgot), P5 ( compost tea pukan ayam + asam askorbat) dan P6
compost tea kasgot + asam askorbat). Kesimpulan dari penelitian ini yaitu
produktivitas tanaman buncis ( Phaseolus vulgaris L.) tertinggi diperoleh
perlakuan P2 sebesar 6,83 ± 0,640 ton/ha/siklus, dan terendah oleh perlakuan P6
sebesar 6,27 ± 0,636 ton/ha/siklus . Perlakuan P2 meningkatkan produktivitas
sebesar 19,03%; perlakuan P5 sebesar 9,22%; dan P3 sebesar 3,95%,
dibandingkan P1, sedangkan P4 lebih rendah 3,95 % daripada P1. Kombinasi
compost tea dan asam askorbat memberikan peningkatan produktivitas sebesar
5,07% untuk perlakuan P5, dan sebesar 4,63% untuk P6, dibandingkan perlakuan
compost tea tanpa kombinasi. Nilai IC50 ekstrak metanol polong buncis
Phaseolu s vulgaris L.) tertinggi diberikan oleh P2 sebesar 17,46 µg/ml, dan
terendah oleh P6 sebesar 31,65 µg/ml. Kombinasi compost tea dan asam askorbat
menurunkan nilai IC50 sebesar 23,12% pada perlakuan P5, sedangkan nilai IC50
perlakuan P6 meningkat 32,59%. Ko mbinasi perlakuan compost tea ayam dengan
asam askorbat efektif meningkatkan aktivitas antioksidan polong buncis,
sedangkan compost tea kasgot lebih baik tanpa kombinasi dengan asam askorbat.
Nilai IC50 perlakuan P3 dan P6 lebih rendah dibandingkan P1 sehi ngga belum
cukup baik meningkatkan aktivitas antioksidan polong buncis.