digilib@itb.ac.id +62 812 2508 8800

ABSTRAK Anju
Terbatas  Irwan Sofiyan
» Gedung UPT Perpustakaan

Aktivitas Gelombang otak dapat dideteksi dengan kemajuan teknologi brain imaging seperti elektroensefalogram (EEG) dengan memberikan informasi jenis gelombang yang terdeteksi di setiap lokasi area kognisi. Melalui perekaman aktivitas gelombang otak, maka dapat diketahui area otak yang dominan saat menerima stimulus tertentu. Gelombang Beta (13-30 Hz) dan Gamma (30-100Hz) merupakan jenis gelombang otak yang berhubungan dengan fungsi kognitif yang kompleks dan terlibat dalam proses informasi yang lebih tinggi. Penelitian ini bertujuan untuk menyajikan beberapa profil diantaranya: (a) Kognisi melalui uji puzzle geometri, b) gelombang otak Beta dan Gamma antar hemisfer, serta (c) area dominansi kognisi pada siswa di SDN 113 Banjarsari Kota Bandung. Metode penelitian yang digunakan diantaranya : (1) Studi kualitatif uji puzzle dengan tingkat kesulitan berbeda selama 2 menit dan terbagi menjadi 3 sesi, serta (2) studi kuantitatif menggunakan Muse EEG untuk mengukur aktivitas gelombang otak, pada 22 partisipan siswa kelas 1 SD (usia 6-7 tahun), terbagi atas 2 kelompok yakni siswi (N=11) dan siswa (N=11). Pembagian sesi studi kualitatif terdiri dari 3 perlakuan (1) Baseline awal selama 1 menit (T1), (2) perlakuan uji puzzle geometri selama 2 menit (T2), dan (3) Baseline akhir selama 1 menit. Data yang dihasilkan dari studi kuantitatif berupa nilai Post Spectral Density (PSD) untuk setiap gelombang Beta dan Gamma antar hemisfer. Hasil penelitian menunjukkan bahwa hasil uji puzzle geometri rerata skor siswa laki- laki dan perempuan tidak berbeda nyata dengan keberhasilan 51-100% (p>0,05). Hasil pengukuran rerata gelombang Beta dan Gamma antar hemisfer menunjukkan pada kondisi T2 rerata hemisfer kiri lebih besar secara nyata dibandingkan hemisfer kanan (p<0,05). Pada kondisi T1 terlihat hemisfer kanan dan kiri memiliki aktivitas yang cukup seimbang dan tidak berbeda nyata (p>0,05), namun pada konsidi T2 rerata nilai PSD area kognisi tempoparietal lebih besar dan berbeda nyata dibandingkan dengan area kognisi anterofrontal (p<0,05). Proses belajar mengenal bentuk dan mengingat bentuk geometri muncul secara dominan pada area hemisfer otak kiri, terutama di sistem limbik yang dalam hal ini diwakili oleh area temporoparietal. Oleh karena itu, hasil penelitian ini mendukung teori fungsi hemisfer otak kiri yang mengolah kognisi berupa bentuk geometri.