digilib@itb.ac.id +62 812 2508 8800

ABSTRAK Dafa Fadiya
Terbatas  Irwan Sofiyan
» Gedung UPT Perpustakaan

Sungai Citarum berperan penting dalam menyuplai air untuk memenuhi kebutuhan penduduk di sekitarnya. Namun hal itu tidak diiringi dengan penjagaan sungai dari pencemaran. Daerah hulu merupakan daerah yang berpotensi menerima limbah organik yang tinggi. Akumulasi bahan organik dalam sedimen diduga dapat menyebabkan penurunan kekayaan spesies dan kelimpahan makrozoobenthos. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui tingkat pencemaran organik dalam sedimen dan hubungannya dengan kehadiran komunitas makrozoobentos di DAS Hulu Sungai Citarum. Pengambilan sampel dilaksanakan di 3 stasiun yaitu Situ Cisanti, Sapan, dan Dayeuhkolot pada periode Maret – April 2023. Faktor lingkungan yang diukur adalah suhu, DO, pH, salinitas, TDS, TSS, bahan organik, dan tekstur. Makrozoobenthos dikoleksi dari tiap stasiun menggunakan Ekman Grab. Analisis data dilakukan dengan korelasi pearson serta PCA. Hasil penelitian menunjukkan tingkat pencemaran organik dalam sedimen dari yang tertinggi hingga terendah berturut-turut adalah Sapan, Dayeuhkolot, dan Situ Cisanti. Sapan memiliki nilai bahan organik dalam sedimen berkisar 16,93% hingga 20,52% yang termasuk ke dalam kriteria sedang hingga tinggi, dicirikan dengan tekstur lempung berlanau hingga lanau serta terdapat 3 spesies dengan 0 hingga 104 individu/m2. Dayeuhkolot memiliki nilai bahan organik dalam sedimen berkisar 15,11% hingga 17,45% yang termasuk ke dalam kriteria sedang hingga tinggi, dicirikan dengan tekstur lempung berlanau, serta terdapat 5 spesies dengan 193 hingga 1111 individu/m2. Adapun Situ Cisanti memiliki nilai bahan organik dalam sedimen berkisar 9,76% hingga 11,81% yang termasuk ke dalam kriteria sedang, dicirikan dengan tekstur pasir, serta terdapat 10 spesies dengan 133 hingga 163 individu/m2. Perbedaan jumlah masukan bahan organik dan jenis tekstur tiap stasiun menghasilkan kandungan bahan organik yang berbeda dan mempengaruhi kekayaan spesies dan kelimpahan. Diduga perairan Sapan menerima banyak masukan pestisida dari akitvitas pertanian di sekitar sungai yang diakibatkan tingginya curah hujan sehingga air limpasan permukaan langsung memasuki sungai. Berdasarkan hubungannya, kelimpahan dan kekayaan spesies makrozoobenthos mengalami penurunan ketika bahan organik dalam sedimen meningkat dan tekstur didominasi lanau dan lempung. Hal ini menunjukkan pencemaran bahan organik dalam sedimen dapat membahayakan kehidupan makrozoobenthos yang berdampak pada terganggunya ekosistem perairan karena peran makrozoobenthos yang penting dalam membantu proses dekomposisi dan menempati berbagai trofik dalam rantai makanan.