2023 TA PP INSAN KAMIL SETIAWAN 1.pdf
Terbatas  Noor Pujiati.,S.Sos
» Gedung UPT Perpustakaan
Terbatas  Noor Pujiati.,S.Sos
» Gedung UPT Perpustakaan
Perancangan Fasilitas Pusat Nasionalisme dan Patriotisme dengan Pendekatan
Simbolik sebagai Sarana Edukasi dan Rekreasi merupakan fasilitas yang dirancang
berangkat dari julukan ‘Kota Patriot’ dari Kota Bekasi. Kota Bekasi yang
mengemban julukan tersebut belum memiliki wadah yang layak dalam
merepresentasikannya. Jejak peninggalan historis yang ada di Bekasi, sehingga
mendapat julukan sebagai ‘Kota Patriot’, didominasi oleh bentuk-bentuk
monumental. Kegiatan vandalisme yang merusak dan suhu yang cukup terik di Kota
Bekasi menjadi alasan mengapa jawaban dari sebuah perancangan interior
diperlukan. Penerapan sikap dari ‘patriot’ yakni sebuah patriotisme erat kaitannya
dengan nasionalisme. Kedua sikap tersebut dapat ditemukan melalui peristiwa-
peristiwa bersejarah di Indonesia. Pemuda sebagai penerus bangsa terus berusaha
menggapai cita-cita bangsa dan mengharumkan nama Indonesia sebagai
implementasi sikap nasionalisme dan patriotisme. Melalui perancangan ini, pemuda
dapat mengenal identitas kebangsaannya dengan mempelajari sejarah NKRI dari
sebelum kemerdekaan hingga masa kontemporer, serta untuk memercikkan
semangat pemuda agar terus menggapai cita-cita.
Berdasarkan latar belakang tersebut, perancangan ini memiliki tujuan untuk
mengetahui peristiwa sejarah yang memiliki kesamaan secara empati dan bentuk
perjuangan dengan pemuda, signifikansi Kota Bekasi terhadap konteks
perancangan, dan bentuk rangkuman peristiwa sejarah NKRI dalam implementasi
desain interior untuk menyampaikan dan mengembangkan nilai-nilai patriotisme
dan nasionalisme kepada generasi penerus bangsa.
Metode penelitian yang diterapkan pada penelitian ini berupa pendekatan kualitatif.
Pendekatan kualitatif yang dilakukan adalah dengan survei literatur melalui artikel,
buku, ataupun jurnal, dan observasi lapangan ke beberapa tempat yang memiliki
rekam jejak peristiwa sejarah Indonesia dari masa persiapan kemerdekaan hingga
reformasi. Pendekatan perancangan akan menggunakan metode pendekatan secara
simbolik dengan melalui penerapan teori semiotika komunikasi oleh C.S Pierce.
Perancangan Pusat Nasionalisme dan Patriotisme Kota Bekasi ini ditujukan sebagai
fasilitas atau sarana penyampaian edukasi sejarah NKRI melalui proses rekreasi
bagi para pengunjung. Fasilitas dirancang melalui penerapan konsep dari
pendekatan simbolik yang diadaptasi dari peristiwa-peristiwa historis NKRI untuk
memberikan pengalaman dan imersi tertentu yang ada pada desain interior museum.
Adapun lembaga yang ikut partisipasi pada perancangan fasilitas ini yakni
Kementrian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Kemenparekraf) dan Asosiasi
Museum Indonesia (AMI) serta pengelola fasilitas melalui pihak swasta.
Waktu yang tidak mungkin dapat diputar kembali menjadi sebuah tantangan dalam
menyampaikan kisah di masa lampau, sehingga ruang yang ada pada fasilitas harus
menjadi instrumen kilas balik yang dapat membawa kembali suasana sejarah yang
pernah terjadi. Perumusan konsep yang berasal dari instrumen kilas balik dan
pendekatan simbolik adalah awal mula dari pembuatan desain yang dapat
mengatasi solusi dari kebutuhan yang telah dinyatakan.