digilib@itb.ac.id +62 812 2508 8800

18319036 Irene Maria Gamalyn.pdf
Terbatas  Dessy Rondang Monaomi
» Gedung UPT Perpustakaan

Elektrokimia sebagai bagian penting dari riset kimia telah digunakan secara signifikan pada berbagai cabang ilmu. Penggunaannya tidak lepas dari laboratorium dengan berbagai instrumen yang dapat mengambil serta memvisualisasikan data pengujian. Salah satu kekurangan dari penggunaan instrumen elektrokimia adalah pemahaman terkait proses yang terjadi di dalamnya. Adanya budaya swakarya dapat menjadi media untuk meningkatkan pemahaman terkait prinsip kerja dari sebuah instrumen. Di Institut Teknologi Bandung, telah dikembangkan potensiostat portabel sebagai salah satu alat analisis elektrokimia dengan menggunakan prinsip swakarya tersebut. Pengembangan ini menjadi jalan pembuka untuk pengembangan lanjutan pada tugas akhir ini yang difokuskan kepada peningkatan resolusi, rentang arus, dan metode uji. Sistem potensiostat portabel yang dibangun akan berbasiskan mikrokontroler ESP32 dengan metode pengujian cyclic voltammetry dan differential pulse voltammetry yang akan diimplementasikan pada Printed Circuit Board. Pengembangan produk potensiostat ini dibagi menjadi dua bagian utama, yaitu unit potensiostat dan akuisisi sinyal. Pengguna akan mengoperasikan alat dengan memasukkan parameter uji melalui serial monitor dan akan menerima data real-time arus terukur dan tegangan uji. Pengujian performa produk potensiostat dilakukan dengan analit potassium ferricyanide. asil dari pengujian performa juga akan dibandingkan dengan produk potensiostat komersial yang terdapat pada laboratorium. Potensiostat yang dikembangkan memiliki massa 76,57 gam dengan dimensi 10,8 x 4,6 x 3,5 cm, memiliki rentang tegangan sweep -1,73 V sampai 1,55 V dengan resolusi 0,8 mV, memiliki rentang arus ukur -954,04 ?A sampai 588,01 ?A dengan resolusi 23.5 nA. Dibandingkan dengan performa produk pembanding, Sensit Smart, diperoleh rata-rata akurasi dan error relatif untuk metode cyclic voltammetry secara berurutan sebesar 93,08% dan 6,92%. Sementara untuk metode differential pulse voltammetry, akurasi relatif untuk puncak arus terukur serta tegangan secara berurutan sebesar 90,92% dan 88,86%, dengan error relatif 9,08% dan 11,14%.