digilib@itb.ac.id +62 812 2508 8800

2023 TA PP NADINE MERIEL 1.pdf
Terbatas  Noor Pujiati.,S.Sos
» Gedung UPT Perpustakaan

Maraknya film hollywood dan tokoh pahlawan super luar negeri membuat tokoh adiwira lokal kehilangan daya tariknya. Hal ini menyebabkan generasi muda saat ini, kurang mengenal tokoh pahlawan super lokal yang merupakan salah satu warisan budaya pop di kalangan masyarakat. Maka dibutuhkan pengenalan dan pembiasaan untuk membuat anakanak mengenal dan bangga dengan kekayaan karakter pahlawan super dalam negeri. Bahasan tokoh pahlawan super selain dapat menanamkan nilai moral pada anak, juga membantu proses tumbuh kembang anak usia 9-12(concrete operational); kemampuan literasi, minat dan hobi, memecahkan masalah. Oleh karena itu, penulis merancang media literasi yang melampaui literasi berbasis sekolah, yaitu melalui media koran anak. Selain informatif, koran anak memiliki fungsi hiburan, melalui sajian konten beragam yang dapat divisualkan melalui permainan interaktif (TTS,Komik,Quiz), maupun ilustrasi infografis. Koran juga mempengaruhi audiens untuk berperilaku sesuai dengan pesan yang disampaikan pada konten dan artikel (fungsi persuasif). Dapat dikatakan, koran anak merupakan media yang cocok untuk membangkitkan minat anak terhadap tokoh pahlawan super lokal. Serangkaian metode pengumpulan data yang dilakukan adalah Studi literatur, Analisis karya sejenis, wawancara, kuesioner, dan uji coba purwarupa. Data dianalisis melalui metode analisis deskriptif. Hasil yang didapatkan adalah olah visual dan konten tentang tokoh pahlawan super dalam koran efektif bagi anak menyerap informasi dengan menyenangkan. Anak lebih memiliki keterikatan tentang sosok karakter pahlawan super melalui konten interaktif, dan penggunaan ikon-ikon sederhana pada ilustrasi dalam media ini. Simpulan dari rancangan ini adalah selain media literasi buku, film, dan animasi, koran merupakan media literasi yang menyenangkan untuk menyampaikan informasi agar anak memiliki ketertarikan lebih dalam pada tokoh pahlawan super Indonesia, sekaligus mendukung anak mengembangkan aspek-aspek diri.