digilib@itb.ac.id +62 812 2508 8800

ABSTRAK Fazry Nazly Hermawan
Terbatas Rina Kania
» Gedung UPT Perpustakaan
» ITB

COVER (2023) TA TF Fazry Nazly Hermawan 13319081 COVER (1)_1.pdf
Terbatas  Rina Kania
» Gedung UPT Perpustakaan

BAB 1 Fazry Nazly Hermawan
Terbatas Rina Kania
» Gedung UPT Perpustakaan
» ITB

BAB 2 Fazry Nazly Hermawan
Terbatas Rina Kania
» Gedung UPT Perpustakaan
» ITB

BAB 3 Fazry Nazly Hermawan
Terbatas  Rina Kania
» Gedung UPT Perpustakaan

BAB 4 Fazry Nazly Hermawan
Terbatas Rina Kania
» Gedung UPT Perpustakaan
» ITB

BAB 5 Fazry Nazly Hermawan
Terbatas Rina Kania
» Gedung UPT Perpustakaan
» ITB

DAFTAR Fazry Nazly Hermawan
Terbatas Rina Kania
» Gedung UPT Perpustakaan
» ITB

Lampiran (2023) TA TF Fazry Nazly Hermawan 13319081 LAMPIRAN.pdf
Terbatas  Rina Kania
» Gedung UPT Perpustakaan

Kulit merupakan bagian tubuh manusia yang langsung berinteraksi dengan lingkungan sehingga harus diperhatikan kondisi kesehatannya. Salah satu cara menjaga kesehatan kulit adalah dengan memakai produk-produk perawatan kulit yang telah dijual bebas kepada masyarakat yang telah melalui uji efikasi. Uji efikasi dilakukan dengan mengevaluasi kondisi permukaan kulit manusia menggunakan metode langsung dengan ahli dermatologi ataupun tidak langsung dengan bantuan perangkat pencitraan. Metode tidak langsung memiliki keuntungan berupa perhitungan yang lebih objektif, cepat, dan lebih mudah dibandingkan dengan metode langsung. Tetapi, perangkat pencitraan kulit yang digunakan pada industri kosmetik umumnya memiliki harga yang sangat mahal, sehingga sulit digunakan oleh industri kecil menengah. Pada penelitian tugas akhir ini, dilakukan pengembangan sistem yang dapat mengevaluasi kondisi permukaan kulit manusia dengan metode tidak langsung yang menggunakan perangkat mikroskop digital yang memiliki sensor Complementary Metal-Oxid Sensor. Evaluasi kondisi permukaan kulit yang dilakukan mengacu kepada prinsip evaluasi kuantiatif permukaan kulit manusia yang diterapkan pada perangkat pencitraan kulit berstandar industri, yaitu Surface Evaluation of Living Skin (SELS) dengan empat parameter, yaitu kerutan, kekasaran, kelembutan, dan kekeringan. Kerutan kulit diukur dengan menggunakan metode segmentasi watershed yang hasilnya dibandingkan dengan usia. Kekasaran dan kelembutan kulit diukur dengan menggunakan metode Gray Level Co- Occurrence Matrix (GLCM) pada nilai korelasi dan Discrete Fourier Transform 2 Dimensi (DFT 2D) pada nilai entropi yang hasilnya juga dibandingkan terhadap usia. Kekasaran dan kelembutan kulit dianalisis melalui empat kanal warna, yaitu merah, hijau, dan biru serta kanal keabuan untuk melihat performa sistem dalam mengevaluasinya dari metode GLCM dan DFT 2D. Sedangkan kekeringan kulit diukur dengan cara membandingkan luas piksel citra biner bernilai 1 antara sebelum dan sesudah penggunaan produk kosmetik. Berdasarkan hasil uji parameter kerutan kulit pada 18 naracoba, diperoleh grafik dengan tren menaik antara nilai kerutan kulit terhadap usia. Pada parameter kekasaran dan kelembutan kulit dengan 18 naracoba, terdapat grafik dengan tren menaik antara nilai kekasaran dan kelembutan terhadap usia untuk kanal warna merah dengan metode GLCM yang memiliki rentang nilai korelasi 0.966 hingga 0.983 dan kanal hijau dengan metode DFT 2D yang memiliki rentang nilai entropi 0.000086 hingga 0.00066. Sedangkan kekeringan kulit pada 10 naracoba memiliki perubahan jumlah piksel putih dengan persentase tertinggi sebesar 5% dan terendah sebesar -61%.