digilib@itb.ac.id +62 812 2508 8800

ABSTRAK Monica Nanda Harianja
Terbatas  Irwan Sofiyan
» Gedung UPT Perpustakaan

COVER Monica Nanda Harianja
Terbatas  Irwan Sofiyan
» Gedung UPT Perpustakaan

BAB 1 Monica Nanda Harianja
Terbatas  Irwan Sofiyan
» Gedung UPT Perpustakaan

BAB 2 Monica Nanda Harianja
Terbatas  Irwan Sofiyan
» Gedung UPT Perpustakaan

BAB 3 Monica Nanda Harianja
Terbatas  Irwan Sofiyan
» Gedung UPT Perpustakaan

BAB 4 Monica Nanda Harianja
Terbatas  Irwan Sofiyan
» Gedung UPT Perpustakaan

BAB 5 Monica Nanda Harianja
Terbatas  Irwan Sofiyan
» Gedung UPT Perpustakaan

BAB 6 Monica Nanda Harianja
Terbatas  Irwan Sofiyan
» Gedung UPT Perpustakaan

PUSTAKA Monica Nanda Harianja
Terbatas  Irwan Sofiyan
» Gedung UPT Perpustakaan

Sejalan dengan laju pertumbuhan industri manufaktur dan pertambahan jumlah perusahaan industri manufaktur, demand produksi dan pekerja juga akan terus bertambah sehingga perusahaan perlu memperhatikan produktivitas sistem. Industri pallet baja di Purwakarta merupakan salah satu industri manufacture of structural metal products berskala sedang yang membutuhkan tenaga kerja untuk menghasilkan produk. Interaksi antara mesin dan manusia menimbulkan risiko pekerja untuk terpapar potensi bahaya ergonomi. Paparan potensi bahaya ergonomi dalam jangka waktu yang lama dapat menyebabkan cedera, sakit, kerusakan beberapa bagian tubuh secara permanen dan kondisi yang melemahkan tubuh. Berdasarkan hasil observasi awal, ditemukan sejumlah faktor yang menunjukkan bahwa pekerja terpapar potensi bahaya faktor risiko ergonomi yang dilihat dari postur tubuh pekerja dan stasiun kerja yang digunakan. Selain itu, pihak manajemen juga menyampaikan bahwa belum ada divisi khusus yang ditugaskan untuk melakukan pengawasan terhadap kesehatan dan keselamatan kerja di lantai pabrik, serta belum pernah dilakukan evaluasi ergonomi di perusahaan. Penelitian ini dilakukan untuk mengevaluasi faktor risiko potensi bahaya ergonomi yang dialami pekerja lantai pabrik divisi besi di salah satu industri pallet baja di Purwakarta. Hasil evaluasi yang dilakukan juga akan digunakan untuk melakukan perancangan solusi perbaikan untuk meminimalkan potensi bahaya yang terjadi. Standar acuan yang digunakan dalam penelitian ini adalah Standar Nasional Indonesia (SNI) 9011:2021 dengan judul Pengukuran dan Evaluasi Potensi Bahaya Ergonomi di Tempat Kerja. Berdasarkan hasil penelitian yang dilakukan, ditemukan hasil bahwa 18 dari 19 pekerja memiliki keluhan rasa sakit dan tidak nyaman akibat kerja dan 11 di antaranya memiliki tingkat risiko keluhan GOTRAK yang tinggi. Hasil ini sejalan dengan hasil evaluasi potensi bahaya ergonomi yang menunjukkan bahwa semua stasiun kerja yang terdapat di divisi besi memiliki skor potensi bahaya yang lebih besar dari 7 dan kondisi tempat kerja dikategorikan berbahaya. Oleh sebab itu, perlu dirancang teknik pengendalian untuk meminimalkan potensi bahaya ini. Solusi perbaikan yang diusulkan mencakup perubahan rancangan meja kerja dan kursi yang digunakan pada stasiun kerja, penambahan alat untuk mengurangi rasa lelah dan tidak nyaman di setiap stasiun kerja.