18119019_Dira Shafa Alya.pdf
Terbatas  Dessy Rondang Monaomi
» Gedung UPT Perpustakaan
Terbatas  Dessy Rondang Monaomi
» Gedung UPT Perpustakaan
Dalam upaya untuk meningkatkan daya saing Indonesia di era digital, pemerintahan
melalui program Sistem Pemerintahan Berbasis Elektronik (SPBE) mencanangkan
sistem pemerintahan digital. Dengan adanya SPBE, potensi terciptanya tata kelola
pemerintah yang lebih efisien dan transparan semakin meningkat. Meskipun
demikian, terdapat juga banyak tantangan seperti risiko keamanan identitas dan data
pribadi dari pengguna. Untuk mengatasi hal tersebut, sistem verifikasi identitas
berbasis biometrik seperti wajah atau face recognition dapat menjadi salah satu
pilihan. Di sisi lain, penyebarluasan informasi pribadi di berbagai situs internet
semakin meningkat. Hal ini memicu banyak kejadian pencurian identitas dengan
cara menyalahgunakan informasi yang tersebar di internet. Salah satu jenis
penyalahgunaan identitas adalah face spoofing. Face spoofing merupakan upaya
seseorang untuk melakukan pemalsuan terhadap sistem face recognition agar
mendapatkan hak untuk mengakses sistem dengan cara yang salah. Dengan
demikian, kami mengembangkan sistem Liveness Detection Pasif berbasis deep
learning LivenessNet yang dapat mendeteksi wajah asli (real) dan palsu (spoofing)
sebagai keamanan tambahan pada sistem face recognition. Jenis spoofing yang
dapat diatasi dengan sistem liveness detection pasif adalah yang bersifat 2D seperti
print attack dan replay attack. Berdasarkan pengujian yang dilakukan model akhir
LivenessNet mencapai akurasi 97,17%, False Posititve Rate (FPR) 0%, dan False
Negative Rate (FNR) 5,68% pada dataset custom berisi 3000 gambar. Untuk
dataset yang lebih besar didapatkan akurasi 90%, False Posititve Rate (FPR)
7,16%, dan False Negative Rate (FNR) 28,48%. Dengan demikian, model
LivenessNet yang dihasilkan sudah dapat memenuhi spesifikasi sistem yang
ditentukan.