ABSTRAK Saphira Mustika Rahmana
Terbatas  Irwan Sofiyan
» Gedung UPT Perpustakaan
Terbatas  Irwan Sofiyan
» Gedung UPT Perpustakaan
Biogas merupakan sumber energi terbarukan yang memiliki potensi besar di Indonesia.
Sebagai produsen kelapa sawit terbesar di dunia, Indonesia menghasilkan palm oil mill
effluent (POME) yang dapat dimanfaatkan sebagai sumber biogas. Pengolahan POME
mengurangi polusi udara yang disebabkan karena metana hasil penguraian POME
dimanfaatkan dan tidak dilepas ke udara bebas. Pada tahun 2018, industri kelapa sawit
berpotensi menghasilkan CO2 sebanyak 833.400 ton. Dalam proses biogas upgrading, air
yang jenuh CO2 harus diregenerasi pada kolom desorpsi untuk digunakan kembali pada
kolom absorpsi.
Absorpsi CO2 dengan air bertekanan dilakukan secara countercurrent pada kolom absorpsi
berisikan raschig rings packing. Air keluaran kolom absorpsi lalu dialirkan sesuai dengan
konfigurasi desorpsi CO2: no stripping, direct stripping, indirect stripping. Pada konfigurasi
no stripping, air absorben keluaran kolom absorpsi (rich water) dialirkan melalui flash
column. Untuk konfigurasi direct stripping, aliran rich water dialirkan melalui sebuah kolom
desorpsi dengan jumlah tahap sebanyak 1 (satu). Konfigurasi indirect stripping merupakan
konfigurasi no stripping ditambah dengan kolom desorpsi dengan satu tahap. Kandungan
CO2 pada aliran gas keluaran masing-masing konfigurasi dianalisis dengan gas analyser dan
air keluaran dianalisis dengan titrasi. Percobaan ini menggunakan variasi konfigurasi
desorpsi CO2. Analisis kandungan CO2 pada aliran gas keluaran dan air keluaran akan
menentukan konfigurasi desorpsi CO2 yang paling optimal untuk memperoleh CO2.
Konfigurasi water stripping yang terbaik adalah indirect stripping dengan kadar CO2 pada
aliran off-gas flash column sebesar 91,45% dan kadar CO2 pada aliran air absorben sebesar
0,09%, sehingga didapatkan kemurnian CO2 yang paling tinggi dengan kandungan CO2 yang
paling rendah dalam aliran air absorben. Konfigurasi direct stripping dapat memperoleh
kandungan CO2 yang rendah dalam aliran air absorben yaitu 0,10%, tetapi kandungan CO2
pada aliran off-gas juga rendah yaitu 0,43% sehingga aliran CO2 tidak dapat digunakan untuk
keperluan industri. Sementara itu, konfigurasi no stripping dapat memperoleh kandungan
CO2 yang tinggi dalam aliran off-gas dengan peralatan yang sederhana yaitu 91,4%, tetapi
kandungan CO2 pada aliran air absorben keluar tinggi yaitu 8,62% sehingga membutuhkan
air absorben lebih banyak untuk mencapai performa absorpsi yang sebanding dengan variasi
indirect stripping dan direct stripping.