13219052 Muhammad Izzatul Fauzan Hasibuan.pdf
Terbatas  Dessy Rondang Monaomi
» Gedung UPT Perpustakaan
Terbatas  Dessy Rondang Monaomi
» Gedung UPT Perpustakaan
Data kualitas udara Kota Bandung belum dapat diperoleh secara menyeluruh untuk
merepresentasikan satu Kota Bandung. Representasi satu Kota Bandung harus
dilakukan dengan 10 alat monitoring udara, tetapi Dinas Ligkungan Hidup dan
Kebersihan (DLHK) Kota Bandung hanya memiliki satu alat monitoring udara.
Pengadaan alat monitoring udara juga memerlukan biaya yang besar, yaitu sekitar
400 juta rupiah, sehingga menyulitkan DLHK untuk memenuhi kondisi ideal.
Selain itu, alat pemantau kualitas udara memonitor PM2.5, PM10, CO, temperatur,
dan kelembaban. Seluruh permasalahan ini dapat diselesaikan dengan Sistem
Pemantau Kualitas Udara Berbiaya Rendah. Sistem Pemantau Kualitas Udara
Berbiaya Rendah ini dibuat untuk mempermudah DLHK dalam mengambil
keputusan tepat untuk mengurangi pencemaran udara yang tinggi. Sistem yang
dikerjakan kali ini terdiri dari tiga subsistem utama: Subsistem Cloud Database,
Subsistem Cloud Processing, dan Subsistem Access Point. Subsistem Cloud
Database digunakan untuk menyimpan dan memproses data yang diterima dari Alat
Monitor Udara, sedangkan Subsistem Cloud Processing menghitung Indeks
Standar Pencemar Udara (ISPU) dan melakukan pemrosesan data rata-rata
pencemar udara. Penyimpanan data secara realtime dilakukan melalui Modul
Buffer Managemen, sedangkan Modul Communication To Server bertanggung
jawab untuk mengirimkan data dari Gateway ke Server.
Hasil evaluasi menunjukkan bahwa sistem yang diusulkan memenuhi spesifikasi
transmisi data realtime. Nilai waktu latensi transmisi data dari Cloud Server ke
Webserver dan dari Gateway ke Cloud Server berada di bawah ambang batas yang
ditentukan. Keberhasilan implementasi blok Cloud Server dan Gateway juga
mengonfirmasi kemampuan sistem. Pengembangan lebih lanjut dari sistem dengan
mengimplementasikan teknik Machine Learning untuk memprediksi tingkat
pencemar udara di masa depan dan memperluas rentang pencemar yang dapat
diproses, seperti SO2, NO2, HC, dan O3. Peningkatan ini akan memberikan data
kualitas udara yang lebih komprehensif dan memungkinkan pengambilan tindakan
yang proaktif.