digilib@itb.ac.id +62 812 2508 8800

ABSTRAK Muhammad Asa
Terbatas  Irwan Sofiyan
» Gedung UPT Perpustakaan

Negara-negara di kawasan Asia Tenggara memiliki status ekonomi yang terus berkembang. Infrastruktur jaringan jalan merupakan salah satu instrumen krusial bagi aspek perekonomian, maupun aspek lainnya dari suatu negara dan masyarakat global, sebagaimana tercantum pada SDG ke-9. Penelitian ini dilakukan sebagai upaya untuk mengestimasi prioritas pemeliharaan jalan akibat kerusakan yang disebabkan oleh faktor sosio-ekonomi dan faktor lingkungan melalui pendekatan spasial dengan teknologi penginderaan jauh. Kedua faktor tersebut diestimasi menggunakan 10 parameter, yaitu cahaya malam, densitas populasi, area industri, pembangkit listrik, area pertambangan, area perkebunan kelapa sawit, Aerosol Optical Depth (AOD), Land Surface Temperature (LST), presipitasi, dan angin. Digunakan metode analisis GIS-MCDA dengan penjumlahan dan analisis bivariate untuk menghitung indeks prioritas pemeliharaan jalan di kawasan Asia Tenggara dan peran kedua faktor dalam penentuan prioritas pemeliharaan jalan. Ditemukan bahwa negara di Asia Tenggara dengan total panjang jalan yang memiliki kelas sangat tinggi dalam pemeliharaannya terdapat pada negara Indonesia (34%), diikuti oleh Filipina (26%) dan Malaysia (13%). Penemuan tersebut tervalidasi oleh laporan Asian Development Bank (ADB) terkait sektor transportasi. Dengan demikian, dapat disimpulkan bahwa integrasi teknologi penginderaan jauh dapat membantu pemerintah maupun sektor privat dalam merencanakan proyek pemeliharaan jalan.