digilib@itb.ac.id +62 812 2508 8800

ABSTRAK Faura Achtamirella Rudanty G.
Terbatas  Irwan Sofiyan
» Gedung UPT Perpustakaan

COVER_Faura Achtamirella.pdf
Terbatas  Irwan Sofiyan
» Gedung UPT Perpustakaan

BAB I_Faura Achtamirella.pdf
Terbatas  Irwan Sofiyan
» Gedung UPT Perpustakaan

BAB II_Faura Achtamirella.pdf
Terbatas  Irwan Sofiyan
» Gedung UPT Perpustakaan

BAB III_Faura Achtamirella.pdf
Terbatas  Irwan Sofiyan
» Gedung UPT Perpustakaan

BAB IV_Faura Achtamirella.pdf
Terbatas  Irwan Sofiyan
» Gedung UPT Perpustakaan

PUSTAKA Faura Achtamirella Rudanty G.
Terbatas  Irwan Sofiyan
» Gedung UPT Perpustakaan

LAMPIRAN_Faura Achtamirella.pdf
Terbatas  Irwan Sofiyan
» Gedung UPT Perpustakaan

Pada 4 Desember 2021, Gunung Semeru mengalami erupsi yang mengakibatkan kerusakan tempat tinggal masyarakat sehingga tidak bisa dihuni. Area Relokasi Hunian Tetap dibangun dekat dengan wilayah Gunung Semeru, yakni pada wilayah timur Gunung Semeru dengan jarak hanya kurang dari 10 kilometer dari puncak gunung. Wilayah timur dengan jarak 35 kilometer dari puncak Gunung Semeru dinilai rawan bahaya karena dapat terpengaruh oleh longsoran lahar dari puncak yang curam. Untuk membangun area relokasi, hal utama yang perlu diperhatikan adalah keamanan area relokasi. Penelitian ini ditujukan untuk menganalisis keamanan Area Relokasi Hunian Tetap dari potensi bahaya aliran lahar dengan menerapkan aturan dan mengacu ke kejadian serupa serta meninjau topografi di sekitar area relokasi. Metode yang digunakan adalah analisis spasial, yakni buffer dan overlay sehingga dapat diketahui potensi bahaya aliran lahar pada area relokasi. Hasil yang didapatkan menunjukkan bahwa Area Relokasi Hunian Tetap berada di luar zona potensi bahaya dengan jarak sekitar 500 meter dari zona potensi bahaya rendah. Jika dilihat dari topografi, aliran lahar terdekat dengan area relokasi, yakni Besuk Sat memiliki bentuk profil seperti tanggul pada tepi aliran sehingga dapat menahan aliran lahar agar tidak meluap ke arah area relokasi.