digilib@itb.ac.id +62 812 2508 8800

ABSTRAK Sephia Yustika Wardhani
PUBLIC Dwi Ary Fuziastuti

Indonesia berencana untuk meningkatkan jumlah pengusaha pada tahun 2024. Peningkatan jumlah pengusaha mengakibatkan peningkatan produk yang tersebar di pasaran. Jika semakin banyak produk yang beredar di pasaran maka semakin ketat persaingan antar brand untuk mendapatkan konsumen. Fenomena ini disebut brand competition. Pada umumnya, brand competition terjadi antara brand eksis dan brand pesaing. Brand eksis berupaya untuk mempertahankan konsumen sedangkan brand pesaing berupaya untuk mendapatkan konsumen. Interaksi antara brand pesaing dan brand eksis dapat dianalisis dengan menggunakan modifikasi model predator-prey. Pada penelitian ini, akan dikonstruksi 3 model, yaitu model saat brand pesaing lebih populer, model saat brand eksis lebih populer, dan model dengan memperhatikan faktor penjualan. Untuk model brand pesaing lebih populer diperoleh bahwa, brand pesaing dapat mendominasi pasar dan brand eksis dapat mempertahankan eksistensinya. Untuk model brand eksis lebih populer diperoleh bahwa, brand eksis dapat mendominasi pasar dan brand pesaing dapat mempertahankan eksistensinya. Untuk model dengan faktor penjualan, level brand eksis sebesar 368,379 unit dapat memaksimumkan nilai fungsi pendapatan pasar. Pada penelitian ini, akan digunakan kontrol optimal untuk menentukan strategi efektif agar brand eksis dan brand pesaing dapat bertahan di pasar untuk model tanpa faktor defect dan model dengan faktor defect. Untuk model tanpa faktor defect, kontrol optimal yang direkomendasikan adalah laju pertumbuhan minat brand pesaing dan proporsi minat konsumen (????1=????2). Untuk model dengan faktor defect, kontrol optimal yang direkomendasikan adalah laju degradasi minat konsumen brand eksis, laju pertumbuhan minat brand pesaing, dan proporsi minat konsumen (????1=????2)