digilib@itb.ac.id +62 812 2508 8800

ABSTRAK Azahra Dwi Pangesti
PUBLIC Dwi Ary Fuziastuti

Indonesia merupakan negara dengan luas lahan gambut terbesar kedua di dunia yaitu mencapai 13,43 juta hektare. Pulau Kalimantan menjadi salah satu dari tiga pulau besar di Indonesia yang memiliki luas lahan gambut sebesar 4,5 juta hektare. Gambut merupakan tanah hasil pemupukan bahan organik melalui produksi biomassa hutan hujan tropis. Data gambut yang merepresentasikan tinggi muka air tanah, kelembaban tanah, dan curah hujan bermanfaat dalam menganalisis sifat fisik tanah gambut seperti kadar air, berat isi, dan daya menahan beban. Data gambut tersebut dapat dianalisis secara spasial menggunakan geostatistika. Semivariogram isotropik merupakan salah satu statistik yang dapat digunakan dalam memodelkan hubungan spasial antar lokasi yang dipengaruhi oleh jarak tertentu. Penelitian Tugas Akhir ini bertujuan untuk mengetahui distribusi semivariogram eksperimental dan model semivariogram isotropik terbaik untuk data gambut di Pulau Kalimantan serta menerapkan model tersebut pada interpolasi cokriging dari variabel primer Tinggi Muka Air (TMA) Tanah dan variabel sekunder Curah Hujan (CH). Perhitungan semivariogram eksperimental menggunakan pendekatan Matheron dan Cressie-Hawkins yang kemudian akan dimodelkan dengan semivariogram teoritis model eksponensial, Gauss, dan spherical. Metode penaksiran parameter yang digunakan adalah Maksimum Likelihood. Distribusi yang diperoleh adalah Log-normal untuk kedua variabel dengan pendekatan Matheron dan Cressie-Hawkins serta semivariogram silang. Model terbaik untuk masing-masing variabel dengan kedua pendekatan adalah Spherical dengan MSE 0,38108 untuk TMA Matheron, 0,77837 untuk TMA Cressie-Hawkins, 0,71836 untuk CH Matheron, dan 1,07150 untuk CH Cressie-Hawkins. Model tersebut digunakan untuk menaksir lokasi tak terobservasi dengan cokriging yang menghasilkan nilai mendekati data aktual pada persamaan model dengan Pendekatan Cressie-Hawkins.