Plastik adalah material polimer yang dapat diproses akhir untuk berbagai macam produk,
dibedakan menjadi beberapa jenis berdasarkan struktur kimianya. Sebagai bahan baku yang sering
digunakan di sebagian besar industri dan konsumen lainnya, penggunaan plastik pada akhirnya
akan menjadi limbah plastik. Limbah plastik di Indonesia mencapai 14% dari total jumlah
tumpukan sampah harian atau setara dengan 85.000 ton pertahun. Menurut world economic forum
(2018), 16% limbah plastik didaur ulang, tetapi hanya efektif 2%. Hal ini mendorong kebutuhan
dan penerapan sistem pengelolaan limbah plastik, salah satunya melalui proses perengkahan
katalitik. Mengingat banyaknya limbah plastik dan permintaan bahan bakar minyak berkualitas
tinggi, proses perengkahan katalitik polietilen menggunakan amorphous silica alumina dan
HZSM-5 yang dilanjutkan dengan proses pemisahan dapat menjadi solusi untuk mengubah limbah
polimer (plastik) menjadi bahan bakar berkualitas tinggi.
Penelitian dilakukan dengan objek berupa konfigurasi proses pemisahan produk perengkahan
polietilen melalui simulasi menggunakan aspen hysys untuk memberikan hasil pemisahan yang
optimal. Tahap penentuan konfigurasi optimal dilakukan dengan menggunakan data penelitian
yang dipubliskan oleh Sahu dkk. Didapat konfigurasi menggunakan unit flash separator sebagai
konfigurasi optimal yang menghasilkan produk yaitu minyak ringan dan berat berturut-turut
sebesar 1006,9 kg/jam dan 55,4 kg/jam serta fuel gas sebesar 79,2 kg/jam. Penelitian dilanjutkan
dengan mengevaluasi hasil pemisahan produk perengkahan polietilen dengan menggunakan
konfigurasi optimal yang sudah didapat dan data penelitian yang dipubliskan oleh Park dkk.
Didapat produk yang dihasilkan yaitu minyak ringan dan berat berturut-turut sebesar 20,2 kg/jam
dan 1240,4 kg/jam serta fuel gas 37 kg/jam. Kemudian produk minyak ringan dan berat dievalusi
dan didapat bilangan oktan berturut-turut sebesar 79,00 dan 101,38.