Sejak pandemi covid-19, teknologi digital sudah menjadi keharusan, khususnya bagi UMKM sektor makanan dan minuman. Mereka harus tetap berjualan meski tidak diperbolehkan untuk melakukan dine-in dikarenakan peraturan pemerintah Indonesia. Pemanfaatan teknologi digital diharapkan dapat membantu UMKM bertahan di era tersebut. Penggunaan teknologi digital sudah menjadi hal yang lumrah setelah pandemi, dimana penerapannya terjadi karena situasi bukan karena keinginan. Ada beberapa pertanyaan yang ingin peneliti ketahui, pertama; teknologi digital apa yang digunakan oleh UMKM selama dan setelah pandemi, kedua; apakah mereka masih terus menggunakan teknologi digital atau tidak, dan terakhir seberapa efektif teknologi digital membantu UMKM selama dan setelah pandemi. Penelitian ini menggunakan metode kualitatif dengan lima sampel UMKM yaitu Uncle Chen, Kopi Belakang, Karazza, Pecel Kediri, dan Soto Madura. Wawancara dan observasi digunakan untuk mengumpulkan data primer dan juga mengambil data sekunder di internet untuk divalidasi. Kelima UMKM tersebut sesuai dengan kriteria yang peneliti inginkan. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa pemanfaatan teknologi digital di masa pandemi terdiri dari E-Commerce, E-payment atau Digital Payment, Social Media, Digital Inventory System, dan POS System. Tidak hanya itu, 80% dari mereka tetap menggunakan teknologi digital setelah pandemi covid-19. Efektivitasnya sangat baik dalam hal penjualan yang membantu UMKM selama pandemi. Saat ini, berpindah ke area operasional, yang membantu UMKM untuk mencatat keuangan dan stok gudang yang mereka simpan. Kesimpulan dari penelitian tersebut menunjukkan bahwa penggunaan teknologi digital telah mencapai level terkecil UMKM yaitu mikro, dimana mereka menggunakan teknologi digital selama covid-19 dan terus menggunakannya hingga saat ini. Untuk perbandingan teknologi digital, terdapat UMKM yang menggunakan teknologi digital setelah masa pandemi dan ada juga UMKM yang tidak menggunakan teknologi digital setelah pandemi covid-19. Terakhir, efektivitas teknologi digital telah bergeser dari pemasaran ke area operasional di mana teknologi digital membantu mencatat omzet atau pengeluaran mereka dan stok barang di gudang secara otomatis dan real-time.