Keberadaan patahan, lembah dan perbukitan di kawasan vulkanik umumnya
menimbulkan kompleksitas pada struktur bawah permukaannya, seperti di daerah
penelitian, Cimenyan, Bandung utara, Jawa Barat, Indonesia. Kompleksitas bawah
permukaan pada daerah ini dipengaruhi oleh sesar regional Cimandiri-Lembang,
sesar terdekat dan menimbulkan beberapa sesar minor.
Kami melakukan akuisisi data resistivitas menggunakan metode 2D Electrical
Resistivity Tomography untuk mencitrakan kompleksitas bawah permukaannya.
Data resistivitas diperoleh dengan memindai dan mengukur arus injeksi dan
tegangan di beberapa titik. Pasangan elektroda arus dan potensial mengikuti
konfigurasi susunan elektroda Wenner-Alpha. Ada dua orientasi garis tomografi
pengukuran, yaitu sejajar dan tegak lurus terhadap bidang sesar. Kemudian
resistivitas semu dari hasil pengukuran diinversi untuk menghasilkan representasi
data berupa citra isian warna yang menggambarkan sebaran resistivitas daerah
pegukuran.
Hasil inversi menunjukkan fenomena ambiguitas pada titik perpotongan kedua
garis pengukuran. Kemudian, data pengeboran mengkonfirmasi fenomena ini, yang
menunjukkan bahwa hasil inversi garis pengukuran yang tegak lurus terhadap strike
fault terlihat lebih benar. Hasil ini selaras dengan forward modeling yang
menunjukkan bahwa pada garis pengukuran yang sejajar dengan strike fault
cenderung mencitrakan lapisan yang memiliki resistivitas rendah daripada citra
bawah permukaan yang sebenarnya. Sebaliknya, forward modeling dari garis
tomografi resistivitas yang tegak lurus terhadap strike fault menunjukkan hasil yang
lebih sesuai dengan data hasil inversi dan pengeboran.