Manusia berasal dari sel tunggal, yang memiliki ribuan copy molekul DNA mitokondria
(mtDNA). Belum diketahui apakah selama proses embriogenesis sampai terbentuknya
lapisan-lapisan ektoderm, endoderm, dan mesoderm terjadi mutasi pada mtDNA tersebut.
Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui mutasi D-loop mtDNA jaringan yang berasal
dari lapisan ektoderm. Sampel jaringan kulit dan mukosa mulut yang diteliti diperoleh
melalui cara otopsi dari satu individu. Masing-masing sampel jaringan dilisis untuk
memperoleh DNA templat, kemudian diamplifikasi dengan metode Polymerase Chain
Reaction (PCR). Fragmen DNA hasil amplifikasi ditentukan urutan nukleotidanya dengan
metoda Dideoksi Sanger. Mutasi ditentukan melalui analisis in silico. Elektroforesis hasil
PCR menunjukkan pita fragmen D-loop berukuran 0,9 kb dan dari elektroforegram hasil
sequencing kedua sampel diperoleh urutan 932 pasang basa nukleotida. Analisis in silico
sampel kulit dan sampel mukosa mulut menunjukkan adanya mutasi atau perbedaan urutan
nukleotida baik jenis maupun posisinya terhadap revised Cambridge Reference Sequence
(rCRS). Di antara kedua sampel juga terdapat perbedaan mutasi, yang mengartikan bahwa
urutan nukleotida kedua sampel yang berasal dari lapisan ektoderm embrio manusia ini tidak
tepat sama. Hasil ini menyarankan sebaiknya dilakukan penelitian mengenai homologi
urutan nukleotida mtDNA berbagai jaringan yang berasal dari satu individu. Perbedaan
urutan nukleotida mtDNA antar jaringan pada satu individu menyarankan penggunaan
jaringan yang sama sebagai sumber templat mtDNA dalam analisis forensik.