digilib@itb.ac.id +62 812 2508 8800

18017033 Muh. Qadri.pdf
Terbatas  Dessy Rondang Monaomi
» Gedung UPT Perpustakaan

Pulau Singkep, salah satu pulau yang termasuk dalam rencana pengembangan strategis Blue Economy dengan tujuan memanfaatkan sumberdaya laut dalam berbagai sektor dan skala dengan mengedepankan keadilan sosial dan kelestarian lingkungan. Sistem kelistrikan pulau singkep saat ini disuplai oleh PLTD Dabo 4×1000kW dengan sistem terisolasi yang tentunya memiliki biaya pokok penyediaan pembangkitan yang mahal sedangkan masyarakat di pulau tersebut memiliki persentase kemiskinan yang cukup tinggi sehingga dibutuhkan sistem kelistrikan dengan biaya yang murah, andal, dan ramah lingkungan untuk memenuhi visi Blue Economy. Dengan potensi energi matahari sebesar 1628.7 kWh/m2/tahun, maka akan dibangun PLTS dengan topologi yang diterapkan adalah Sistem PLTS Hibrida / Mikrogrid Interaktif (PLTS-Baterai- PLTD). Proses perancangan dimulai dengan menentukan desain awal kapasitas PLTS dengan perhitungan manual, memilih komponen sesuai standar, simulasi desain sistem PLTS menggunakan perangkat lunak PVsyst, pembuatan BoQ dan analisis kelayakan finansial, serta perhitungan aspek lingkungan. Dari proses perancangan yang dilakukan, berdasarkan kebutuhan beban maka dibutuhkan sistem PLTS berkapasistas 987 kWp yang terdiri dari 8 buah inverter jaringan dan 1828 modul fotovoltaik. Selain itu dibutuhkan BESS berkapasitas 966 kWh yang terdiri dari 72 inverter baterai dan 200 sel baterai. Hasil rancangan tersebut selanjutnya disimulasikan dengan perangkat lunak PVsyst sehingga diperoleh informasi produksi energi sebesar 1323 MWh/tahun, produksi energi spesifik 1335 kWh/kWp/tahun, PR sebesar 82%, dan SF sebesar 43.77%. Dalam aspek ekonomi, diperoleh nilai LCOE sebesar Rp1,792/kWh, NPV sebesar Rp13,959,758,528.27, IRR sebesar 14%, ROI sebesar 219% dan PBP pada periode 8.46 tahun. Dalam aspek lingkungan, sistem PLTS yang dibangun dapat mengurangi emisi kumulatif sebesar 21,192.906 ton selama 25 tahun.