digilib@itb.ac.id +62 812 2508 8800

COVER Rahanandra Hadyan Anshari
PUBLIC Roosalina Vanina Viyazza

BAB 1 Rahanandra Hadyan Anshari
PUBLIC Roosalina Vanina Viyazza

BAB 2 Rahanandra Hadyan Anshari
PUBLIC Roosalina Vanina Viyazza

BAB 3 Rahanandra Hadyan Anshari
PUBLIC Roosalina Vanina Viyazza

BAB 4 Rahanandra Hadyan Anshari
PUBLIC Roosalina Vanina Viyazza

BAB 5 Rahanandra Hadyan Anshari
PUBLIC Roosalina Vanina Viyazza

PUSTAKA Rahanandra Hadyan Anshari
PUBLIC Roosalina Vanina Viyazza

Perkembangan destinasi wisata dari waktu ke waktu menyebabkan banyak sekali bentuk-bentuk destinasi baru. Salah satunya adalah penciptaan creative hub, wadah yang memungkinkan orang-orang untuk berkolaborasi yang bertujuan untuk menyatukan orang-orang kreatif. Dalam tesis ini, penulis mengambil contoh creative hub yang berada di Sukabumi yaitu Bumi Arsa. Bumi Arsa adalah bentuk pemerintahan dan Penta helix menyediakan saluran terbaik untuk kolaborasi kreatif di antara masyarakat setempat. Kehadiran Bumi Arsa sendiri menjadi faktor kunci dalam mengembangkan peluang bisnis bagi kaum milenial sekitar. Tujuan dari tesis ini adalah untuk memahami citra destinasi yang dirasakan dan menentukan citra destinasi yang diharapkan Bumi Arsa. Oleh karena itu, penelitian ini adalah penelitian kualitatif dengan menggunakan analisis metode deskriptif berdasarkan kerangka bentuk citra tujuan sebagai baseline. Data yang digunakan dari penelitian ini dikumpulkan berdasarkan wawancara mendalam, diskusi kelompok terarah, dan studi pustaka dengan rincian responden yang terdiri dari tim internal Bumi Arsa dan target pasar yang belum pernah berkunjung ke creative hub tersebut. Analisis yang digunakan dalam penelitian ini menggunakan analisis sudut pandang internal dan eksternal dengan analisis situasi (5C) untuk memetakan kinerja pemasaran Bumi Arsa saat ini, analisis akar penyebab dengan diagram tulang ikan untuk menentukan akar penyebab masalah bisnis, Model pembentukan destinasi citra sebagai dasar desain penelitian, dan atribut citra destinasi untuk mengelaborasi setiap faktor yang akan mempengaruhi citra destinasi untuk sebuah creative hub. Temuan dari tesis ini menjelaskan bahwa untuk menentukan citra destinasi yang diharapkan untuk sebuah creative hub menggunakan kerangka bentuk citra destinasi, sebuah destinasi perlu mengelola ekspektasi antara perspektif pasar dan tim bisnis internal berdasarkan atribut citra destinasi. Untuk mendalami perilaku pasar, destinasi juga perlu mengetahui perjalanan end-to-end dari proses pengambilan keputusan pelanggan. Strategi utama yang diusulkan akan berfokus pada membagi strategi menjadi tiga langkah berurutan: pemicu build up, media penyampaian pengetahuan, dan rencana mempertahankan & memelihara pengunjung sambil menerapkan rencana pemasaran above-the-line dan below-the-line. Penetapan strategi marketing dan brand communication plan yang bertujuan untuk mengantarkan dengan tepat sasaran pasar yang tepat membuat mereka cukup terpikat untuk memilih Bumi Arsa sebagai destinasi yang sesuai dengan kebutuhan dan minat sekaligus membangun kepercayaan merek.