Spatial Augmented Reality (SAR) seringkali disebut sebagai projection mapping/
video mapping. Video mapping merupakan salah satu bentukan augmented reality
(AR) yang memungkinkan mengubah suatu permukaan dengan objek virtual
dengan sistem proyektor video. Penggunaan video mapping tersebut banyak
berkembang dan digunakan di berbagai sektor, seperti game, militer, seni, navigasi,
pendidikan, pariwisata,retail, arsitektur, dan bahkan hingga ke sektor ruang makan.
Penggunaan video mapping/ projection mapping terbukti memberikan dampak
yang positif kepada pengalaman pelanggan dan juga terhadap makanan yang
dirasakan. Berdasarkan potensi SAR tersebut, alat ini diimplementasikan pada
lingkungan makan anak dan diuji untuk pengubahan perilaku makan, khususnya
picky eating pada anak. Penelitian yang berfokus terhadap pengaruh peningkatan
lingkungan dengan SAR ini, terutama yang ditujukan untuk kasus perilaku makan
anak masih jarang dilakukan sehingga penelitian ini berkontribusi dalam
memperdalam ilmu lingkungan dan ruang dengan implementasi teknologi SAR:
video mapping terhadap selera makan anak. Tujuan penelitian ini adalah
mengetahui pengaruh peningkatan kualitas lingkungan dengan SAR: 2D video
mapping dalam peningkatan selera makan dari segi aspek asupan makanan total,
durasi makan, asupan makanan baru dan makanan yang tidak disukai, serta afeksi
makan anak. Pendekatan penelitian yang digunakan pada penelitian ini adalah
pendekatan kuantitatif, eksperimen desain. Eksperimen dilakukan dengan dua tahap
eksperimen, yaitu eksperimen pretest dan posttest dengan pengujian pengukuran
perubahan berat makanan, pengukuran perubahan afeksi dengan emoti-SAM, dan
perubahan durasi waktu makan. SAR: 2D video mapping dibuktikan dapat
memengaruhi peningkatan selera makan dari aspek asupan makanan keseluruhan,
asupan makanan tidak disukai, dan afeksi makan. Namun, durasi makan dan asupan
makanan baru anak picky eater tidak terjadi perubahan antara pretest dan posttest.