Latar Belakang: Bulu tangkis merupakan salah satu olahraga popular di dunia
yang dapat dimainkan oleh semua kalangan masyarakat termasuk masyarakat
disabilitas. Pada perhelatan Paralimpiade Tokyo 2022 kontingen Indonesia berhasil
menjadi juara umum pada nomor Para-Badminton. Penelitian ini menggunakan alat
Cosmed Wearable Metabolic System K5 yang bertujuan untuk menilai karakteristik
fisiologi atlet Para-Badminton elit Indonesia pada saat simulasi pertandingan. hasil
data tersebut dapat dijadikan acuan dalam merencanakan metode desain pelatihan
yang tepat sesuai dengan program latihan yang dibutuhkan. Metode: Penelitian ini
merupakan studi observasional. Secara keseluruhan, 5 atlet Para-Badminton elit
Indonesia (SL3 dan SL4) yang saat ini memfokuskan latihannya untuk persiapan
Asia-ParaGames di HangZhou, Tiongkok. 5 atlet direkrut untuk menjadi subjek.
Semua peserta menyelesaikan 3 sesi pengujian. Sesi pertama untuk mengukur
antropometri. Sesi kedua mengukur tingkat VO2max atlet dengan protokol Balke
test, dan sesi ketiga atlet melakukan simulasi pertandingan dengan menggunakan
alat metabolic portable Cosmed K5 dan pengukuran tingkat laktat darah. Hasil:
sebanyak 5 atlet dianalisis. Hasil variabel dari VO2 selama menggunakan Cosmed
K5 menunjukkan SL3 memiliki nilai yang lebih tinggi dibandingkan dengan SL 4.
Selanjutnya teknik gerakan lob lebih sering digunakan oleh atlet Para-Badminton
nomor SL-3 Indonesia. Lalu lob dan drive shot sering digunakan untuk nomor SL-
4. Perbandingan laktat darah antara set ke-1&2 serta set ke 3&4 tidak menunjukkan
perbedaan yang signifikan SL-3 (p=0,26 pada set 1&2, dan p=0,79 pada set 2&3),
begitupun SL4 (p=0,12 pada set 1&2, dan p=0,84 pada set 2&3). Kesimpulan:
Para-Badminton memiliki banyak kesamaan dengan bulu tangkis pada umumnya
seperti luas lapangan, peraturan bermain dan nomor bertanding. Pengembangan
program latihan khusus bagi atlet disabilitas penting dilakukan agar sesuai dengan
tipe dan tingkat kedisabilitasannya. Para Badminton dapat menjadi sarana berkarya
bagi masyarakat disabilitas agar dapat ikut mengharumkan nama bangsa.