digilib@itb.ac.id +62 812 2508 8800

Stadion Manahan merupakan salah satu fasilitas olahraga di Kota Surakarta dengan fungsi utama untuk olahraga sepakbola. Namun, dalam pengembangannya Stadion Manahan dapat digunakan sebagai venue event olahraga maupun non-olahraga. Ripparda dan RPJMD Kota Surakarta menyebutkan Stadion Manahan menjadi Kawasan Pengembangan Pariwisata Daerah dengan fokus wisata olahraga namun pengembangan sport tourism di Stadion Manahan dirasa belum maksimal. Penelitian ini bertujuan untuk mengkaji komponen sumberdaya pembentuk destinasi sport tourism Stadion Manahan sebagai venue event dari sisi sediaan (supply), mengidentifikasi faktor internal dan eksternal yang terkait dengan pengembangan sport tourism, dan merumuskan strategi pengembangan destinasi sport tourism Stadion Manahan. Analisis deskriptif dilakukan untuk penilaian komponen sumberdaya pembentuk destinasi sport tourism, analisis IFAS dan EFAS digunanakan untuk mengetahui faktor internal dan eksternal Stadion Manahan, dan analisis SWOT digunakan untuk merumuskan strategi pengembangan destinasi sport tourism Stadion Manahan. Sumber data primer berdasarkan hasil wawancara dan observasi, sedangkan sumber data sekunder berdasarkan penelitian terdahulu, buku, artikel, kebijakan/peraturan, dan berita. Dari hasil analisis tersebut, diperoleh penilaian komponen sumberdaya pembentuk destinasi sport tourism dari sisi sediaan yang meliputi karakteristik dan kualitas fisik sebagai venue event olahraga dan non-olahraga serta aksesibilitas dan pengaturan infrastruktur. Komponen karakteristik dan kualitas fisik memperoleh nilai rata 4,09 yang menunjukkan bahwa karakteristik dan kualitas fisik Stadion Manahan sebagai venue event olahraga dan non-olahraga sudah baik dan cukup lengkap. Sedangkan komponen aksesibilitas dan pengaturan infrastruktur memperoleh nilai 5, hal ini dikarenakan kondisi aksesibilitas Stadion Manahan dengan letak yang strategis dan mudah diakses baik menggunakan kendaraan pribadi maupun transportasi umum. Sedangkan pengaturan infrastruktur yang mendukung kegiatan sport tourism Stadion Manahan juga cukup baik dengan adanya berbagai fasilitas umu di kawasan stadion, ketersediaan akomodasi, dan ketersediaan warung makan atau restoran. Berdasarkan penilaian komponen, wawancara, dan observasi kemudian dilakukan penentuan faktor strategis internal (kekuatan & kelemahan) dan eksternal (potensi & ancaman) yang dimiliki Stadion Manahan. Faktor internal yang menjadi kekuatan pengembangan sport tourism Stadion Manahan ialah kualitas stadion yang telah memenuhi standar FIFA, lokasi yang strategis dengan pendekatan keberlanjutan (ekonomi, sosial, dan lingkungan), dapat digunakan untuk event olahraga dan non-olahraga, serta memiliki fasilitas umum dan fasilitas olahraga lainnya dengan kondisi yang terawat. Sedangkan faktor yang menjadi kelemahan berupa kurangnya branding dan promosi Stadion Manahan, kekurangan lahan dan gardu parkir, serta tidak adanya peralatan dan perlengkapan pendukung untuk event selain sepakbola. Sementara itu, faktor eksternal yang menjadi potensi pengembangan destinasi sport tourism antara lain penetapan kawasan wisata olahraga Stadion Manahan dalam Ripparda dan RPJMD, kemudahan aksesibilitas, ketersediaan transportasi umum, serta ketersedian akomodasi dan restoran di sekitar stadion. Sedangkan faktor yang menjadi ancaman ialah kurangnya frekuensi penyelenggaraan event dan persaingan dengan stadion lain sebagai venue event. Langkah pertama dalam analisis SWOT yaitu perhitungan bobot faktor maupun internal. Berdasarkan hasil formulasi, pengembangan sport tourism Stadion Manahan berada pada Kuadran I, atau lebih tepatnya stabil growth strategy yang merupakan strategi dengan upaya memaksimalkan kekuatan dan memanfaatkan peluang. Secara umum, strategi yang dapat dijalankan berupa penyusunan masterplan sport tourism Stadion Manahan Solo. Kemudian melakukan branding dan promosi Stadion Manahan sebagai venue olahraga dan non-olahraga. Lalu mengintegrasikan Stadion Manahan dengan daya tarik wisata lain yang ada di Solo. Setelah itu melakukan penyusunan SOP penyelenggaraan event di Stadion Manahan serta melakukan kerja sama dengan manajemen Persis Solo selaku klub yang bermarkas di Stadion Manahan.